Rubrik: Dakwah & Jihad

Tidak Menegur Kesalahan dengan Cara yang Menyebabkan Kesalahan Lebih Besar

Advertisement

Syahida.com – Telah umum diketahui bahwa di antara kaidah syariat ialah, “Kerusakan yang lebih ringan ditolerir untuk menolak kerusakan yang lebih besar.” Bisa jadi seorang da’i membiarkan suatu kesalahan agar tidak menimbulkan terjadinya kesalahan yang lebih besar.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam membiarkan orang-orang munafik dan tidak membunuh mereka padahal mereka jelas-jelas kafir. Nabi SAW bersabar menghadapi gangguan mereka agar orang-orang tidak mengatakan, “Muhammad membunuh para sahabatnya.” Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga tidak membongkar ka’bah untuk dibangun sesuai fondasi yang dibuat oleh Ibrahim al Khalil, karena orang-orang Quraisy masih belum terlalu lama meninggalkan masa jahiliah. Sehingga, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam khawatir hal itu tidak dapat diterima oleh akal pikiran mereka. Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, membiarkan bangunan Ka’bah apa adanya dengan segala kekurangannya, pintunya tetap tinggi di atas dan tertutup untuk umum. Sekalipun hal itu bertentangan dengan apa yang seharusnya.

Sebelumnya, Allah melarang mencaci maki tuhan-tuhan kaum musyrikin, padahal mencaci maki tuhan-tuhan itu adalah ketaatan dan ibadah. Pasalnya, apabila hal itu menyebabkan orang-orang musyrik mencaci maki Allah, maka itu suatu perbuatan yang lebih besar dari kemungkarannya.

Bisa jadi seorang da’i diam dan tidak mengecam kemungkaran atau menunda pengecaman atau mengubah sarana, bila memandang hal itu dapat menghindarkan kemungkaran yang lebih besar. Sikap ini tidak dianggap sebagai keteledoran atau meninggalkan kewajiban, selagi benar niatnya tanpa takut cacian siapa pun di jalan Allah. Juga asalkan ia bersikap seperti itu karena kemaslahatan agama bukan karena takut dan pesimis.

Hal yang perlu dicatat bahwa “di antara sebab yang menimbulkan kesalahan yang lebih besar dalam mengingkari suatu kesalahan adalah semangat yang tidak dilandasi kebijakan.”[ANW]

Sumber : Kitab “Cara Nabi Saw Menegur dan Meluruskan Kesalahan”, Salih Al Munjid



Advertisement
admin

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
admin

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.