Syahida.com – Orang yang dengki terhadap Anda tidak akan mengarahkan penilaiannya kecuali kepada Anda, tidak rela terhadap penilaian Anda, tidak senang terhadap apapun yang bermula dari Anda, tidak tertarik terhadap perkataan Anda, harta, anak, tidak pula rumah Anda, meskipun Anda bersungguh-sungguh berusaha memuaskannya. Dia tidak akan ridha terhadap Anda sehingga Anda tidak merasakan kepuasan dalam mencintainya dan tidak nyaman berada di dekatnya.
Kedengkiannya tercurah pada urusan Anda dan dia tidak mempedulikannya. Bara permusuhan itu terekam di dalam dadanya dan tidak sirna sebelum harta Anda sirna, Anda terhina, terperosok dalam jurang kesengsaraan yang paling dalam, tertimpa bencana yang mengerikan, dan sebelum Anda dilanda musibah yang paling dahsyat. Seiring dengan perputaran waktu, dia tetap menaruh dengki pada Anda, membantu orang yang memusuhi Anda, cinta terhadap orang yang mencaci Anda, menolong orang yang memfitnah Anda, berteman dengan orang yang menghinakan Anda, dan baginya berbagai kebaikan Anda tidak menambahkan sikapnya terhadap Anda kecuali perlakuan buruk dan kemurkaan.
Di hadapannya, Anda adalah orang berdosa yang tidak diberi kesempatan untuk bertobat hingga berbagai karunia yang Anda miliki lenyap, sifat-sifat terpuji Anda terkelupas, kesalahan-kesalahan Anda semakin besar, dan mencemarkan nama baik Anda. Tapi, cukupkan penderitaan yang Anda alami itu menjadi kemenangan Anda, Abu Thayyib berkata,
“Aku, meskipun orang-orang yang dengki kepadaku, mencaci maki tapi mereka tidak memungkiri justru aku adalah hukuman bagi mereka.”
______________
Sumber : Kitab La Tahzan, Dr. “Aidh Abdullah Al-Qarny