Syahida.com – Kebanyakan pembicaraan dalam pergaulan itu berupa perdebatan, emosional, menonjolkan ilmu, dan menyanggah teman. Sesungguhnya seseorang itu akan memandang rendah temannya karena dapat mengalahkannya, dan memiliki argumen yang lebih kuat darinya dan karena itu hati sudah terjangkiti penyakit dengki dan sombong.
Sedikit sekali orang yang mengambil manfaat dari pergaulan dan yang tidak tertarik terhadap perkataan Anda meskipun sangat bagus. Bahkan diantara mereka ada yang gembira dengan kesalahan Anda. Kemudian dia menghafalnya dan mengalahkan Anda dengan jawabannya serta mematahkan argumentasi Anda. Bisa jadi wajahnya akan berubah bila Anda yang benar.
Maka, orang yang diuji dalam pergaulan seperti ini, hendaknya dia memperbanyak diam, tawadhu’ dan tersenyum hingga pertemua usai, serta tidak mendominasi pembicaraan. Sebab, pergaulan itu ada tiga : Pertama, pergaulan dengan orang yang lebih tahu dari Anda, dan Anda harus mengambil manfaat darinya. Kedua, pergaulan dengan orang awam, dan hendaknya Anda mengajari dan memberi manfaat kepadanya. Ketiga, pergaulan dengan teman, dan janganlah gemar menonjolkan argumentasi dan kefasihan Anda di depannya, sebab, dengan demikian berarti Anda telah membangunkan singa kedengkian dari sarangnya. Tapi, hendaknya Anda memujinya hingga pertemuan berakhir, dan kurangilah intensitas kebersamaan Anda dengannya. Sebab, arogansi, membanggakan diri, dan dengki itu telah banyak menjangkiti orang-orang yang menuntut ilmu. Hanya Allah tempat memohon pertolongan. [ANW]
Sumber : Kitab La Tahzan, Dr. “Aidh Abdullah Al-Qarny
