Ilustrasi. (www.coolpicturegallery.us)
Syahida.com – Kurenungkan secara seksama kesenangan-kesenangan duniawi. Ternyata ia adalah jaring-jaring pembinasa dan jebakan-jebakan penghancur. Orang yang memenangkan akalnya atas hawa nafsunya akan selamat, sedangkan orang yang melakukan tindakan sebaliknya akan binasa.
Aku secara pribadi pernah menyaksikan seseorang yang ingin melampiaskan nafsu seksnya pada budak-budak wanitanya. Ia lantas mengonsumsi obat-obat perangsang dan obat-obat penguat. Tak berapa lama kemudian syahwat alaminya menjadi lenyap dan ia menjadi binasa!
Aku tak melihat nafsu yang lebih cepat hancur dari nafsu seks ini, karena kecenderungan seorang pria pada wanita yang cantik akan membuat nafsunya bergejolak lebih liar daripada biasanya. Bila ia kemudian melihat yang lebih cantik darinya, gejolaknya akan kian liar lagi, dan mani yang keluar pun akan lebih banyak dari mani yang keluar sebelumnya, sehingga saripati tubuhnya pun menjadi sesuatu yang paling cepat lenyap. Namun sebaliknya, bila wanita yang dinikahi tidak cantik, ia tak bisa mengeluarkan sampah yang merusak sebagaimana mestinya, hingga terjadi ketidakstabilan karena tertahannya air mani dan nafsu yang menggebu untuk melampiaskannya.
Hal yang sama terjadi pada makan dan minum yang berlebih-lebihan. Ia mendatangkan banyak penyakit untuk pelakunya, dan orang yang mengurangi porsinya terlalu banyak juga akan tertimpa hal yang sama.
Akhirnya, aku pun menyimpulkan, hal terbaik adalah jalan tengah.
Dunia adalah padang pasir yang sangat luas. Sesuatu yang seyogyannya dimenangkan di dalamnya adalah akal, karena orang yang menyerahkan kendali urusannya kepada hawa nafsu dan keinginannya akan binasa dengan kecepatan luar biasa.
Apa yang kujelaskan di atas terkait dengan tubuh dan dunia. Bandingkanlah dengan urusan akhirat, lalu pahamilah!
Sumber : Kitab Shaid Al-Khatir Nasihat Bijak Penyegar Iman, Ibnu Al Jauzi
