Syahida.com – Bani Israil mengalami kekeringan pada zaman Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu mereka memintanya agar meminta hujan. Musa ‘alaihissalam berkata, “Ikutlah bersamaku pergi ke gunung!” Mereka pun berangkat.
Setelah mereka berada di atas gunung, Musa ‘alaihissalam berseru, “Dilarang mengikutiku orang yang pernah melakukan dosa!” Maka pulanglah sebagian besar dari mereka. Lalu berkata lagi, “Dilarang mengikutiku orang yang pernah melakukan dosa!” Maka pulanglah semua orang kecuali seseorang dari mereka yang buta bernama Barkh al-‘Abid.
“Apakah kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?” tanya Musa.
“Tentu.” Jawabnya.
“Kamu tidak pernah melakukan dosa?” tanya Musa ‘alaihissalam keheranan.
“Menurutku tidak, kecuali satu hal yang akan aku katakan, jika ia dosa aku akan kembali.”
“Katakan!”
“Aku pernah melintas di suatu jalan, ternyata di sana ada sebuah kamar terbuka. Sekilas aku melihat dengan mataku yang menjadi buta ini seseorang yang aku tidak tahu ia sedang melakukan apa. Maka aku berkata pada mataku, ‘Kamu anggota tubuhku yang pertama-tama melakukan dosa, jangan ikut bersamaku setelah ini!’ Aku kemudian memasukan tanganku dan mencongkelnya. Jika ini dosa aku akan kembali.” Tuturnya.
“Ini bukan termasuk dosa!” tegas Musa.
“Barkh, berdoalah minta hujan!” perintah Musa.
Barkh berdoa, “Duhai Dzat Yang Maha Suci! Duhai Dzat Yang Maha Suci! Apa yang disisi-Mu tidak akan habis dan perbendaharaan-perbendaharaan-Mu tidak akan punah. Engkau bersih dari tuduhan kikir, lalu apa yang bukan sifat-Mu ini? Turunkanlah hujan sekarang juga, sekarang juga!”
Akhirnya mereka harus pulang dengan melewati lumpur (akibat derasnya hujan yang turun). [ ]
Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu