Ilustrasi. (hughendencountrymusic.com)
Syahida.com – Suatu hari ‘Abdullah bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu melewati suatu kawasan Kufah. Ternyata, di sana ada beberapa anak muda urakan yang tengah berkumpul sambil minum. Ada di antara mereka seorang penyanyi bernama Zadzan al-Kindi yang sedang menabuh alat musik dan bernyanyi dengan suara yang merdu.
Ketika mendengarnya ‘Abdullah bin Mas’ud berseru, “Alangkah baiknya suara ini andai ia digunakan membaca kitab Allah!” Sambil merapikan surban di kepalanya, ia pergi.
Ternyata Zadzan mendengar perkataannya. “Siapa tadi?”
“Abdullah bin Mas’ud, sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alahi wasallam,” jawab teman-temannya.
“Apa yang dikatakannya?” tanyanya lagi.
“Alangkah baiknya suaramu andai saja digunakan membaca kitab Allah!” jawab mereka.
Zadzan langsung bangkit dan membanting alat musiknya ke tanah hingga remuk. Kemudian ia bergegas mengejar Ibnu Mas’ud dan berhasil mendapatinya.
Ia menaruh sapu tangan di lehernya lalu ia menangis di hadapan ‘Abdullah bin Mas’ud. ‘Abdullah bin Mas’ud memeluknya lalu keduanya pun sama-sama menangis. “Bagaimana aku tidak mencintai orang yang telah dicintai Allah ‘Azza wa Jalla?” seru Ibnu Mas’ud.
Lalu ia bertobat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari dosa-dosanya dan terus mengikuti Ibnu Mas’ud untuk belajar al-Qur’an dan ilmu lainya hingga ia menjadi panutan dalam bidang keilmuan. Ia pun meriwayatkan hadis dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Salman al-Farisi, serta dari yang lainnya. [ ]
Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu
