Syahida.com – ‘Abdullah bin Marzuq mendapatkan fasilitas yang memadai dari al-Mahdi. Suatu hari, ketika ia tengah menikmati permainan dan nyanyian dengan meninggalkan shalat Zhuhur, Ashar, dan Maghrib, budak wanitanya yang shalihah selalu mengingatkannya. Setelah waktu shalat Isya berlalu, budak itu datang kembali dengan membawa bara api dan menaruhnya di bawah kakinya. Ibnu Marzuq terperanjat dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”
“Bara api dari dunia, lalu apa yang akan kamu lakukan dengan api di akhirat!” jawab si budak. ‘Abdullah bin Marzuq menangis dengan sangat keras, lalu bangkit mengerjakan shalat.
Ia begitu terkesan atas apa yang dikatakan budak wanitanya. Ia pun berpendapat bahwa tidak ada satupun yang akan menyelamatkannya selain melepaskan kepemilikan dari semua hartanya. Ia kemudian memerdekakan budak-budaknya, meminta maaf kepada rekan-rekannya, dan menyedekahkan harta yang tersisa. Ia kemudian menjadi pedagang sayuran, dan budak wanitanya pun mengikuti langkahnya.
Suatu saat Sufyan bin Uyainah dan Fudhail bin ‘Iyadh mengunjungi Ibnu Marzuq. Ternyata mereka mendapatinya berbaring dengan berbantalkan batu bata yang tidak dilapisi oleh apa pun.
Setiap kali seseorang meninggalkan sesuatu karena Allah pasti Allah akan menggantinya. Lantas apa ganti yang diberikan-Nya kepadamu bagi apa yang engkau tinggalkan?” tanya Sufyan bin ‘Uyainah.
“Ridha dengan apa yang aku jalani.” Jawab Ibnu Marzuq. [ ]
Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu