Syahida.com – Seorang syaikh sufi menemui rekan-rekannya yang berjumlah empat puluh orang. Sudah tiga hari mereka belum makan.
“Sahabat-sahabatku, Allah membolehkan mencari rezeki untuk hamba-hambanya. Firman-Nya, ‘Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya!’ Nantikanlah orang yang keluar kesana, siapa tahu ia kembali dan membawakan sesuatu untuk kita!”
Maka salah seorang dari mereka keluar dan berjalan di daerah pinggiran kota Baghdad. Namun ia tidak menemukan seorang pun yang bisa dimintai sesuatu. Ia merasa lapar dahaga.
Akhirnya ia beristirahat di tempat praktik seorang dokter Kristen yang pengunjungnya sangat banyak. Dokter itu tengah sibuk menuliskan resep obat. Dokter kristen itu melihatnya.
“Penyakit apa yang menimpamu?” tanya dokter.
Ia tidak menjawab sebab ia tidak ingin mengadukan keadaanya kepada orang Kristen. Sebaliknya, ia hanya menjulurkan tangannya kepadanya. Dokter itu memegang tangannya; setelah itu memeriksanya.
“Penyakit ini aku tahu obatnya! Pelayan, pergilah ke pasar dan belilah satu kati roti, satu kati sate, satu kati kue!”
Orang itu berkata, “Penyakit ini di derita empat puluh orang…”
Dokter itu berkata “Pelayan, belilah empat puluh makanan seperti itu!”
Pelayan itu membelikannya, lalu dokter Kristen itu menyerahkan kepadanya. “Ambil dan berikan kepada orang yang kamu sebutkan.”
Ia mengambilnya dan membawanya pergi dengan bantuan tukang panggul Duwairah.
Dokter Kristen itu bangkit dan membuntutinya untuk menguji kejujuran orang itu. Sesampainya di Duwairah ia berhenti di luar dan bersembunyi di balik sebongkah batu hingga orang itu masuk dan meletakkan makanan.
Lalu berkumpullah syaikh sufi tersebut dengan rekan-rekannya. Mereka menyuguhkan makanan itu, namun sang syaikh tidak mau ikut makan. “Hai saudaraku, bagaimana kamu bisa mendapatkan makanan ini?”
Ia pun menceritakan kisahnya secara lengkap.
“Apakah kamu rela makan makanan orang Kristen yang diberikannya kepada kalian tanpa memberinya sedikit pun balasan?” tanya sang syaikh.
“Apa balasannya?” tanya mereka.
“Berdoa kepada Allah sebelum makan makanannya agar ia diberi hidayah masuk Islam!”
Mereka mendoakan dokter Kristen itu, sementara dokter Kristen itu mendengarnya. Melihat keengganan mereka makan makanan itu (meskipun mereka amat menginginkannya) dan mendengar perkataan syaikh tersebut, dokter Kristen itu mengetuk pintu. Pintu dibuka dan ia masuk.
Ia memotong sabuknya dan mengucapkan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah!” [Syahida.com]
Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu