Syahida.com – Akhlak wanita muslimah berbeda dengan wanita non muslimah atau wanita pada masa sebelum Islam. Wanita mempunyai akhlak mawas diri, menjaga kehormatan, dan mempunyai rasa malu. Sebaliknya, wanita non muslimah dan wanita jahiliah berdandan dengan tanpa batas dan tanpa aturan moral.
Arti berdandan disini adalah membiarkan anggota aurat tubuh terbuka dan tampak bebas dilihat oleh mata. Contoh penggunaan kata tabarruj adalah burujun musyayyadah atau burujus sama’ (tampaknya bangunan, tampaknya langit). Bangunan atau langit tampak karena tingginya atau karena tidak tertutup oleh pandangan mata.
Ada beberapa ilustrasi tabarruj yang dipahami oleh orang-orang dahulu dan kini. Ulama’ tafsir menyebutkan beberapa ilustrasi tabarruj tersebut dalam tafsir firman Allah, “Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu.” (Al-Ahzab: 33).
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah “Wanita keluar dari rumahnya berjalan ditengah kumpulan laki-laki.”
Qatadah berkata yang dimaksudkan adalah “Jalan berlenggok-lenggok dan genit.”
Muqatil berkata, “Tabarruj artinya mengenakan kerudung penutup kepala tetapi tidak merapatkannya sehingga menampakkan kalungnya, anting-anting dan lehernya.”
Demikianlah sedikit ilustrasi makna tabarruj yang dilakukan wanita jahiliyah dahulu; bercampur dengan laki-laki, berjalan melenggak-lenggokkan tubuh dan genit, mengenakan kerudung tetapi tetap menampakkan aurat dan kecantikan tubuhnya. Dari ilustrasi ini kita mengetahui tabarruj yang dilakukan wanita-wanita kini sama dengan tabarruj yang dilakukan wanita-wanita jahiliyah pertama dahulu sebelum datangnya Islam.
Beberapa perkara yang seharusnya diperhatikan wanita sehingga tidak disebut tabarruj jahiliyah yang pertama
Agar tidak disebut wanita mutabarrijah, wanita muslimah hendaknya melakukan beberapa hal di bawah ini:
Para wanita pada masa sebelum Islam biasa menarik perhatian laki-laki dengan memukulkan kakinya dan membunyikan gelang kakinya yang dipakainya. Allah melarang perbuatan tersebut di dalam firman-Nya. Selain itu, jika wanita melakukan hal tersebut berarti dia menyimpan niat buruk di dalam hatinya, yaitu sengaja memancing gairah seksual laki-laki.
Termasuk dalam hal ini wanita yang memakai wangi-wangian yang baunya tajam sehingga mengundang munculnya kelaki-lakian kaum Adam. Rasulullah bersabda, “Jika wanita mengenakan wewangian dan setelah itu pergi ke kerumuan orang-orang, maka dia telah berbuat demikian dan demikian, yakni zina.”
Rasulullah pernah berkata kepada istrinya Saudah, “Allah telah mengizinkan kalian keluar dari rumah untuk menunaikan keperluan-keperluan kalian.”
Rasulullah juga bersabda, “Jika wanita kalian meminta izin untuk ke Masjid, maka jangan dilarang.”
Dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Jangan kalian larang wanita-wanita Allah itu dari Masjid Allah.” [syahida.com]
Sumber : Kitab Wanita dalam Fiqih, DR Yusuf Qardhawi
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.