Syahida.com – Demi Allah, bisakah hari-harimu untuk mencari dan mendapatkan kebaikan yang banyak. Perbaikilah amal perbuatan kalian dari kerusakan. Jadilah orang senantiasa waspada terhadap ajal. Padahal di hadapan kalian ada hari perhitungan. Oh..! Betapa beratnya beban. Oh..! Betapa sedikitnya bekal dan jauhnya jalan yang mesti ditempuh.
Wahai orang yang terpedaya oleh kebohongan, angan-angan yang jauh dari kebenaran, dan perbuatan yang penuh dusta.
Wahai orang yang terus asyik berleha-leha! Sampai kapan engkau akan menunda-nunda taubat, sementara kau tak punya alasan untuk menundanya. Sampai kapan akan dikatakan kepadamu: Engkau orang yang tergoda dan terpedaya! Apakah engkau orang yang menjalin hubungan dengan-Nya atau dijauhi? Apakah engkau melihat dirimu kelak akan menaiki kendaraan yang mulai atau akan diseret dengan muka terbalik? Apakah engkau melihat dirimu sebagai penghuni neraka atau engkau akan memperoleh surga dan istana-istananya? Demi Allah, beruntunglah mereka yang ringan timbangan dosanya. Dan sungguh rugi orang-orang yang berbuat kebatilan. Ingatlah kepada Allah, tempat kembali semua persoalan.
Camkanlah bait-bait syair berikut.
Mengapa aku melihatmu rajin bercengkerama dengan dosa-dosa?
Apakah engkau merasa aman dari ancaman hari perhitungan?
Jangan lagi engkau lalai! Harimu telah menjelang
Dan barangkali umurmu telah dekat dan tiba waktunya
Dan kekasih pergi menggalikan kubur dengan segera
Sahabat dekat datang, lalu mengabarkan kepada para tetangga
Mereka mendatangkan orang yang memandikan
Lalu mulai memandikanmu sebagai mayat tanpa busana
Lalu engkau dimandikan dan dipakaikan kain seadanya
Karib kerabat dipanggil untuk memanggul kerandamu
Datang kerabat dan sahabat mengucapkan kata perpisahan
Kata selamat tinggal diucapkan untukmu sambil meneteskan air mata
Maka takutlah kepada Tuhan, sebab orang yang takut pada-Nya akan tenang hatinya,
Bertetangga dengan malaikat penjaga surga
Di surga ‘Adn yang takkan habis kenikmatannya, selamanya
Dan rohnya sungguh wangi aromanya
Sedang orang yang durhaka mendapatkan neraka Lazha
Yang membakar wajah dan menghanguskan raga
Mari kita menangis dan pantaslah kita menangis, wahai manusia
Agar kita tidak disiksa karena ulah perbuatan kita
Dan Nabi SAW bersabda, “Apabila anak cucu Adam itu sedang di giring oleh kematian, maka Allah mengutus kepadanya lima malaikat. Malaikat pertama yang datang kepadanya ketika rohnya sudah berada di kerongkongan, lalu memanggilnya, ‘Hai anak cucu Adam, mana badanmu yang kuat itu?” Alangkah lemahnya kamu sekarang? Mana lidahmu yang fasih bicara itu? Alangkah diamnya ia sekarang? Mana keluargamu dan kerabatmu? Alangkah gelisahnya engkau dengan mereka saat ini!’
Kemudian datang malaikat yang kedua ketika rohnya telah dicabut dan dihamparkan kain kafan di atasnya. Malaikat itu memanggilnya, ‘Hai anak cucu Adam, mana kekayaan yang engkau siapkan untuk masa kefakiran sekarang? Mana yang kau siapkan dari tempat kehancuran untuk tempat kemakmuran? Mana yang engkau persiapkan dari masa kesenangan untuk hari yang menakutkan?’
Kemudian datang malaikat ketiga ketika ia telah dipanggul diatas pundak dan memanggilnya, ‘Hai anak cucu Adam. Hari ini engkau akan melakukan perjalanan yang sangat jauh. Hari ini engkau akan mendatangkan suatu kaum yang belum pernah sama sekali kamu datangi sebelumnya. Hari ini engkau akan masuk ke satu tempat yang paling sempit yang pernah engkau masuki. Maka beruntunglah engkau, jika memperoleh keridhaan Allah. Dan sungguh celaka engkau jika kembali dengan kemurkaan Allah.
Kemudian datang malaikat keempat, apabila telah dimasukkan ke dalam kuburan, lalu dipanggil, ‘Hai anak cucu Adam, kemarin engkau masih berjalan di atas punggungnya. Sedangkan hari ini engkau berada di dalam perutnya. Kemarin engkau berbuat dosa diatas punggungnya, tapi sekarang engkau merasa menyesal di dalam perutnya.’
Lalu datang malaikat yang kelima, apabila telah diratakan kuburnya dengan tanah dan para kerabat, sahabat, serta tetangga telah pergi, lalu malaikat itu memanggilnya, ‘Wahai anak cucu Adam! Mereka telah menguburmu dan meninggalkanmu. Kalaupun mereka tinggal di sisimu, tentu tidak ada manfaatnya bagimu. Engkau telah menghimpun harta dan meninggalkannya untuk orang lain. Hari ini engkau pergi, apakah ke surga yang tinggi atau ke neraka yang panas.’”
Sumber : Kitab Padamkan Api Neraka dengan Air Matamu, Ibnu Jauzi