Syahida.com – Pada prakteknya (dalam bimbingan les privat), sebagian mengunjungi pembimbing pria atau sebaliknya pembimbing datang ke rumah memberi bimbingan secara pribadi maupun berkelompok dengan rekan-rekan sebayanya para siswi, atau bercampur dengan siswa lain yang notabene sudah puber.
Bimbingan belajar dilakukan benar-benar dilakukan benar-benar dalam suasana ikhtilat antara pria dan wanita. Ironisnya, kebanyakan orang tua membiarkan putri-putri kita untuk berinteraksi bebas yang cenderung mengarah pada finah. Ditambah lagi tidak adanya teguran, baik dari sang pengajar maupun pihak keluarga yang pada akhirnya terjadilah sesuatu tanpa sepengetahuan kita. Betpa sering hal ini terjadi akibat sikap kita yang selalu anggap remeh hal seperti itu.
Perilaku yang Benar
Meminta perlindungan Allah SWT yang disertai kepercayaan diri dan upaya keras menghindari sebisa mungkin dari ketentuan-ketentuan pengajaran ekstrakulikuler, membatasi dari ketamakan para guru-alam pemungutan biaya-merubah standar gaya hidup, merupakan hal yangharus segera diperhatikan.
Seandainya memang memerlukan bimbingan belajar tambahan, maka hendaknya seorang guru memperhatikan pula kondisi ekonomi siswi dengan mempermudahnya maupun dengan cara tidak memberikan keterangan yang ringkas lagi terbatas dalam menerangkan pelajaran dalam kelas. Kemudian dengan segala kesadaran dari pihak guru bahwa Allah SWT mengawasi segala apa yang dikerjakannya dan diberikannya. Juga, tetap tidak terlepas dari adab-adab agama, dengan memisahkan antara siswa dan siswi serta tidak membiarkannya bercampur tanpa kontrol. Lebih baik lagi jika murid pria ke guru pria dan murid wanita ke guru wanita yang masing-masing konsisten dalam beragama. Karena mereka akan menjaga anak-anak baik akhlaknya, kemuliaanya dan kepribadiaannya.
Sepatutnya pula para orang tua melengkapi kebutuhan-kebutuhan, baik buku-video yang menyangkut materi kurikulum agar anak bisa menggunakan kapan saja sekalilgus untuk menghindari parktik-praktik ikhtilat yang saat ini susah disembuhkan. [Syahida.com]
Sumber : Kitab 40 Kebiasaan Buruk Wanita, Abu Maryam bin Zakaria