Syahida.com – Dari Mu’awiyah bin Haidah ra, Ia berkata, Aku datang kepada Nabi saw. Setelah aku sampai kepada beliau, aku berkata, “Demi Allah, saya datang kepada engkau, saya mohon engkau bersumpah lebih banyak dari pada hitungan jari-jari ini supaya tidak mendatangi engkau (lagi) dan tidak bertanya tentang agama engkau (lagi).” Lalu Bahzu mengumpulkan (menempelkan satu sama lain) kedua telapak tangannya. Aku datang kepada engkau; aku ini orang yang tidak mengerti apa-apa, kecuali sesuatu yang diajarkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya saw. Sungguh aku ini bertanya kepadamu karena Allah. Karena apa Tuhanmu mengutusmu kepada kami?” Mu’awiyah berkata, “Apa tanda-tanda Islam?”
Beliau menjawab, “Katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah. kamu mendirikan shalat, kamu membayar zakat, setiap muslim dilarang menganggu muslim yang lain, keduanya bersaudara, saling tolong-menolong. Allah tidak menerima amal seorang muslim yang menyekutukan Allah sesudah dia Islam. Dan kamu memisahkan diri dari orang-orang kafir, (lalu) bergaul dengan orang-orang Islam, aku menyelamatkan kalian dari neraka. Ketahuilah, sesungguhnya Tuhanku tabaraka wa ta’ala memanggilku dan menanyaiku: ‘Sudahkah engkau sampaikan kepada hamba-hamba-Ku?’ aku menjawab, ‘Wahai Tuhan, aku telah menyampaikan kepada mereka”: Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Kemudian kalian dituntut (di hadapan Allah) sedangkan mulut-mulut kalian disumbat (tidak dapat berbicara). Kemudian yang pertama kali menerangkan (menjawab pertanyaan) adalah paha dan telapak tangan seseorang diantara kalian.”
Mu’awiyyah berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, inikah agama kita?” Beliau menjawab, “Ini agama kita.”
Derajat Hadits: Hasan
Rawi Hadits :
Ibnu Mubarak dalam Kitab Az-Zuhdu (987). Ahmad dalam Musnadnya (5/5) Abdur Razzaq dalam Mushanifnya (20225). At-Thabrani dalam Al-Kabir (19/408). An-nasa’i dalam Sunnanya (5/4, no. 82). Al-Hakim dalam AL-Mustadrak (4/600). Adz-Dzahabi mensyahkan dan menyepakatinya. Aku berkata, dalam Sanad Hadits ini ada Bahzu ini, Hadits ini tidak dapat mencapai derajat shahih. Dan hadits ini lebih mendekati derajat hasan (bagus). Al-Baghawi dalam Syarhu sunnah (15/150).
Sumber : Hadits Qudsi Shahih dan Penjelasannya, Al Imam Abi Al Hasan Nuruddin, Ali bin Sulthan Muhammad Al-Qoriy