Syahida.com – Sebagian orang tua ada yang menitipkan anak-anaknya pada sekolah-sekolah asing yang dapat merubah pola pikir mereka. Dan tak jarang mereka (anak) merosot norma islamnya karena terbiasa dengan sistem sekolahnya yang siswanya universal. Mereka ikut dalam kegiatan sekolah yang harus dilakukan walaupun menentang islam seperti mengikuti natal, paskah, hallowen, dll. Dan akan lebih parah lagi jika tak tertanam aqidah yang kuat pada dirinya sehingga sampai ia besar ia mengikuti gaya hidup yang salah seperti kebarat-baratan, bebas.
Perilaku yang Benar
Memasukan anak-anak kita di sekolah-sekolah islam maupun lembaga islam dimaksudkan agar si anak tertanam aqidah yang kuat dan akhlaq yang baik yang didukung dengan lingkungan yang baik. Ia juga mendapatkan pendidikan bahasa arab, bahasa al-Qur’an dengan baik yang menjadi bahasa kebanggaan kita dan menjaganya serta mensosialisasikan guna menggali ilmu-ilmu agama maupun ilmu alam semesta, yang pada akhirnya dapat melahirkan rasa takut kepada Allah dengan lebih mengetahui-Nya. Bukan ilmu yang justru membawa kita pada jurang pembangkangan, merasa tinggi diri serta takabur.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantaranya hamba-hamba(Nya) hanyalah ulama.” (Fathir: 28)
Sepatutnya, prinsip di atas menjadi prioritas kita dalam mendidik anak sebelum mereka berbenturan dengan masalah-masalah keduniaan. Karena menjaga anak-anak dengan pengetahuan agama yang benar, merupakan suatu perkara yang wajib, agar mereka dapat membedakan yang baik maupun yang buruk. Sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, maupun bangsanya. Dapat memperbaiki orang lain dan mereka menjadi dambaan kita, baik di dunia maupun akhirat. [Syahida.com]
Sumber : Kitab 40 Kebiasaan Buruk Wanita, Abu Maryam bin Zakaria