Kisah Nabi Adam (Bagian Ke-26) : Keturunan Qabil Menurut Versi Ahli Kitab dan Lahirnya Syaits bin Adam

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : lintas.me)

Syahida.com – Saya membaca dalam sebuah kitab yang beredar di kalangan Ahli Kitab yang mereka klaim sebagai kitab Taurat; Allah ‘Azza wa Jalla memberi waktu dan melihat apa yang dilakukan Qabil. Qabil tinggal di kawasan Nud, sebelah timur Aden yang mereka sebut sebagai Qanin. Qabil kemudian memiliki anak bernama Khanukh, Khanukh memiliki anak bernama Andar, Andar memiliki anak bernama Mahawil, Mahawil memiliki anak bernama Matusyail, Matusyail memiliki anak bernama Lamik.

Lamik menikahi dua wanita bernama Ada dan Shala. Ada kemudian melahirkan seorang anak bernama Abal. Abal adalah orang yang pertama yang tinggal di dalam tenda kubah dan memiliki harta. Ada juga melahirkan anak yang lain bernama Naubal. Naubal adalah orang pertama yang menabuh simbal dan gendang. Shala melahirkan anak lelaki bernama Taubalqin. Taubalqin adalah orang pertama yang membuat peralatan dari perunggu dan besi. Dan seorang anak perempuan bernama Ni’am.

LAHIRNYA SYAITS BIN ADAM

Disebutkan pula dalam kitab yang sama; Adam menggauli istrinya lalu melahirkan seorang anak lelaki. Hawa memberinya nama Syaits dan mengatakan, “Aku memberi nama itu karena aku diberi pengganti Habil yang telah dibunuh Qabil.” Syaits kemudian melahirkan Anusy.

Para Ahli Kitab juga menyatakan, “Saat Syaits lahir, Adam berusida 130 tahun, dan setelah itu Adam hidup selama 800 tahun. Saat Anusy lahir, Syaits berusia 165  tahun, dan setelah itu ia hidup selama 807 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.

Anusy kemudian memiliki anak bernama Qainan. Saat itu Anusy berusia 90 tahun, dan setelah itu ia hidup selama 815 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.

Setelah menginjak usia 70 tahun, Qainan memiliki anak bernama Mahlayil dan setelah itu ia hidup selama 840 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.

Setelah menginjak usia 65 tahun, Mahlayil memiliki anak bernama Yarid, dan setelah itu ia hidup selama 830 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.



Setelah menginjak usia 162 tahun, Yarid memiliki anak benama Khanukh, dan setelah itu ia hidup selama 800 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.

Setelah menginjak menginjak usia 65 tahun, Khanukh memiliki anak bernama Mutawsyalakh, dan setelah itu ia hidup selama 800 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan anak perempuan lain.

Setelah menginjak usia 65 tahun, Mutawsyalakh memiliki anak bernama Lamik, dan setelah itu ia hidup selama 788 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan perempuan lain.

Setelah menginjak usia 182 tahun, Lamik memiliki anak bernama Nuh, dan setelah itu ia hidup selama 595 tahun. Ia juga memiliki sejumlah anak lelaki dan perempuan lain.

Setelah menginjak usia 500 tahun, Nuh memiliki sejumlah anak bernama Sam, Ham dan Yafits. Demikian dijelaskan dalam kitab mereka secara gamblang.

Terkait kebenaran apakah penjelasan sejarah ini turun dari langit, masih perlu dikaji lebih jauh, seperti yang disampaikan sejumlah ulama yang memberikan kritikan tajam terkait sejarah tersebut. Yang jelas, penjelasan seperti ini diselipkan dalam kitab mereka sebagai tambahan dan penafsiran. Banyak sekali terdapat kekeliruan disana, seperti yang akan kami sebutkan di bagiannya masing-masing, insya Allah. [Syahida.com]

– Bersambung…

Sumber : Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.