Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah (Bagian ke-1) : Menikah Demi Agama

Advertisement

Syahida.com – Dari Mua’dz bin Anas ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memberi karena Allah, tidak memberi karena Allah, mencintai karena Allah, dan berumah tangga karena Allah, maka sungguh imannya menjadi sempurna.” (HR. Ahmad no. 15085, 15064 CD, Tirmidzi no. 2445 CD, Hakim, dan Baihaqi)

Penjelasan:

Hadits di atas salah satunya menerangkan bahwa seorang laki-laki dan perempuan yang membentuk rumah tangga demi mengikuti agama Allah dan tuntunan Rasul-Nya dinamakan mengikat cinta dan pernikahan karena Allah. Pernikahan seperti itu dijamin akan dinaungi kebahagiaan dan keselamatan. Yang dimaksud imannya menjadi sempurna yaitu kecintaannya kepada Allah secara penuh sehingga segala tingkah lakunya didorong oleh kecintaan kepada Allah.

Dalam hadits diatas ditegaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang membentuk kehidupan rumah tangga sesuai dengan syariat dan rukun yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dijamin akan mendapat kehidupan yang bahagia. Mereka dijamin akan mendapatkan kehidupan yang penuh ketenangan, ketentraman, dan kebiakan. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh diri mereka, tetapi juga oleh warga masyarakat disekitarnya.

Suami istri yang membangun mahligai rumah tangga demi menegakkan agama akan dapat mewujudkan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan penuh berkah. Ciri-ciri sebuah keluarga dibangun atas dasar agama antara lain:

  1. Suami/istri memilih pasangannya sesuai dengan ketentuan agama.

Islam menggariskan kepada laki-laki/ perempuan yan ghendak menikah agar dalam memilih pasangannya memperhatikan ketentuan agama. Di antara ketentuan tersebut adalah laki-laki yang hendak menikah memperhatikan agama dan akhlaq calon istrinya. Hal ini Rasulullah saw sabdakan dalam hadits dibawah ini:

“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya, niscaya selamatlah dirimu.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Sebaliknya, perempuan yang hendak menikah juga harus memperhatikan agama calon suaminya. Hal ini disabdakan Rasulullah saw dalam hadits berikut:



Bila seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya meminang kepada (anak/kerabat perempuan)-mu, nikahkanlah dia, karena kalau engkau tidak mau menikahkannya, niscaya aka terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR.Timidzi)

2. Cara dan langkah mendapatkan jodohnya sesuai dengan ketentuan agama.

3. Pernikahannya jauh dari hal-hal yang merintangi dan dimurkai.

4. Tata cara meminang dan upacara perkawinannya sesuai dengan ketentuan Agama.

Laki-laki dan perempuan yang membangun rumah tangga berlandaskan syari’at Allah dan Rasul –Nya pasti tidak mau melakukan hubungan keji dengan seseorang yang bukan suami/istrinya sebagaimana firman Allah:

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman…orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” (QS. Al-Mu’minuun: 23: 5-6)

Hal ini menjadikan diri mereka selamat dari perbuatan zina dan dapat keturunan dengan sah.

Apabila seluruh keluarga dibangun dengan landasan syari’at Allah dan Rasul-Nya, perbuatan zina dan pergundikan dapat hilang dari tengah masyarakat. Masyarakat yang para anggotanya benar-benar menegakkan tata kehidupan yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya berarti telah menyelamatkan diri sendiri dan umat manusia dari kehancuran karena penyelewengan perilaku seksual.

Orang yang menikah demi agama dijamin oleh Allah dan Rasul-Nya berarti telah menyelamatkan diri sendiri dan umat manusia dari kehancuran karena penyelewengan perilaku seksual.

Orang yang menikah demi agama dijamin oleh Allah rumah tangganya akan mendapatkan sifat sakinah dan penuh berkah. Bila suami istri terlanjur membangun rumah tangga tidak berdasarkan agama, hendaklah mereka bertobat kepada Allah dengan memulai menerapkan setiap pedoman berumah tangga berdasarkan syari’at yang digariskan Allah. Dengan memperbaharui langkah berdasarkan syari’at Allah ini, insya Allah yang bersangkutan akan mendapatkan dan mencapai keluarga sakinah penuh berkah. [Syahida.com]

—–

Bersambung….

Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: nikahkeluarga

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.