Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah (Bagian ke-2) : Memiliki Semangat Kebersamaan Secara Ikhlas

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : nobelkurniadi.blogspot.com)

Syahida.com – “Seorang mukmin adalah cerminan bagi mukmin lainnya dan seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya. Ia mencegah kerusakannya dan memelihara yang bersangkutan saat dia tidak ada.” (HR. Abu Dawud)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan bahwa seorang mukmin menjadi cermin bagi mukmin lainnya dan menjadi saudara bagi yang lain. Mereka bersedia melakukan segala upaya untuk menyelamatkan saudaranya bila ada hal-hal yang merugikan saudaranya dan memelihara dengan baik segala yang dimiliki oleh saudaranya pada saat yang bersangkutan jauh dari dirinya.

Suami istri haruslah dapat bersikap sebagai dua orang mukmin yang saling dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya dan dapat menjadi cermin bagi saudaranya. Jika saudaranya sakit, ia pun merasakan sakitnya. Jika saudaranya merasa senang ia pun turut merasa senang. Apa saja yang dapat merugikan saudaranya, dengan segala daya dan upaya diusahakan untuk dicegah agar tidak menimpa saudaranya. Bila saudaranya mempunyai sesuatu yang harus dipelihara dengan baik, ia pun turut membantu memeliharanya dengan sebaik-baiknya.

Suami istri yang memiliki kebersamaan lahir batin yang mendalam akan dapat mewujudkan kehidupan rumah tangga sakinah dan penuh berkah. Dikatakan memiliki kebersamaan lahir batin antara lain apabila:

1. Suami istri menjalankan tugasnya dengan ketentuan agama.

Suami dan istri yang shalih pasti memenuhi apa yang menjadi kewajibannya, baik kepada Allah, Rasul-Nya, maupun pasangannya. Istri memenuhi tanggung jawabnya terhadap suami dan sebaliknya. Istri dan suami benar-benar berusaha tidak saling melakukan perbuatan durhaka karena hal itu berarti berdosa kepada Allah dan berdosa kepada pasangannya. Mereka selalu berusaha menciptakan kehidupan yang diridhai oleh Allah. Dengan demikian suasana yang ada dalam rumah tangga adalah suasana bahagia dan penuh kebajikan.

Bila istri berbuat keliru, suami mengingatkan; dan bila suami berbuat salah, istri pun mengingatkan. Segala tingkah laku mereka selalu didasarkan pada garis syari’at Allah dan Rasul-Nya, sebab mereka ingin hidup dalam rumah tangga yang dinaungi rahmat dan kasih sayang Allah. Oleh karena itu, rumah tangga seperti ini menjamin penghuninya selalu hidup dalam keramahan, kasih sayang, dan saling memberikan yang terbaik bagi sesama penghuni. Rumah tangga seperti ini tentu dipenuhi semangat berbuat kebajikan dan cinta kepada kebenaran yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.



Dalam rumah tangga seperti ini masalah-masalah materi tidak pernah dapat menimbulkan permusuhan sesama mereka atau kejengkelan seorang kepada yang lain. Segala cobaan materi dihadapi dengan kesabaran dan harapan kepada Allah dihadapi dengan kesabaran dan harapan kepada Allah agar cobaan tersebut dijadikan sebagai rahmat dan kebaikan bagi mereka.

2. Suami istri saling mengenal tipenya

Suami istri mengenal tipe masing-masing, yaitu apa yang menjadi kelebihan atau kelemahan pasangannya sehingga keduanya dapat saling mengisi dan bahu-membahu melengkapi pasangannya untuk dapat membina keluarga sakinah penuh berkah.

3. Kehidupan seksual dan kemesraan islami.

Dalam kehidupan suami istri, seksualitas merupakan masalah dasar atau pokok. Untuk dapat memenuhi tuntutan ini dengan baik dan melaksanakannya sesuai dengan ajaran Islam dalam hal ini.

4. Suami istri bebas dari hal-hal yang menyebabkan peceraian

Suami istri senantiasa menghindari segala macam sebab yang merusak suasana batin, kemesraan, dan hal-hal yang dapat merenggangkan hubungan mereka.

Suami istri dapat berhasil membangun rumah tangga sakinah penuh berkah bila mereka benar-benar dapat memenuhi hal-hal yang telah diuraikan di atas dengan sebaik-baiknya. [Syahida.com]

—–

Bersambung….

Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: keluarganikah

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.