Syahida.com – “Orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami gabungkan anak-cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikit pun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terkait dengan apa yang dikerjakannya.” (QS: Ath-Thuur: 52: 21)
Penjelasan:
Anak-anak yang shalih ialah anak-anak yang bersikap dan berlaku baik. Mereka tidak saja sopan-santun kepada orang tuanya, tetapi juga taat kepada Allah dalam melakukan ibadah kepada-Nya.
Anak-anak yang shalih dijanjikan oleh Allah kelak di akhirat akan dikumpulkan dengan orang tuanya yang shalih di dalam surga. Hal ini berarti bahwa di dunia ini anak-anak shalih dapat memberi suasana bahagia dalam rumah tangga dan juga memberikan berkah kepada orang tua.
Ciri-ciri anak yang shalih ini tersebut dalam QS: Luqman: 31: 15-19, yaitu:
- Berlaku baik kepada bapak ibunya walaupun bapak ibunya musyrik.
- Menjauhi perbuatan tidak baik, sekalipun pada saat tidak ada orang lain yang mengetahuinya.
- Mendirikan shalat, mengajak manusia kepada kebajikan, menjauhi kemungkaran, dan bersabar menghadapi cobaan hidup.
- Tidak bersikap sombong dan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik di tengah masyarakatdan
- Selalu bertutur kata sopan dan menghormati orang lain.
Rumah tangga dengan anak-anak yang memiliki sifat dan perilaku seperti tersebut di atas pasti sangat merasa senang. Di rumah anak-anak selalu menjadi penyejuk bagi orang tua dan di tengah masyarakat mereka mengharumkan nama orang tua. Anak-anak seperti ini tentu akan memberikan kebahagiaan kepada penghuni rumah lainnya dan memberikan kebaikan kepada orang lain.
Anak-anak shalih tidak hanya akhlaqnya baik, tetapi juga rajin menuntut ilmu. Mereka menyadari bahwa menuntut ilmu memang merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh Islam. Oleh karena itu, anak-anak shalih ini bukanlah anak-anak yang malas untuk menuntut ilmu, mereka percaya sepenuhnya bahwa Allah memberikan kelebihan dan keutamaan kepada orang-orang yang berilmu dan beriman. Hanya dengan bekal ilmu, mereka dapat membedakan yang benar dan yang bathil. Mereka terutama sekali memperhatikan ilmu agama yang memberikan tuntunan segala aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjalani hidup ini di jalan yang diridhai Allah.
Anak yang shalih tidak mau menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang tidak membawa kebajikan dan peningkatan kualitas diri dalam kehidupan ini. Mereka selalu berusaha mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Mereka tidak mau ketinggalan dalam meraih kemajuan apa pun dalam kehidupan ini. Mereka selalu berusaha agar segala aspek kehidupan diisi dengan peningkatan diri sehingga dapat menjadi hamba Allah yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama. Inilah ciri-ciri anak shalih yang kelak dapat menjamin rumah tangga orang tuanya dipenuhi suasana bahagia dan penuh berkah.
Agar kita memperoleh kebahagiaan hakiki dan dapat menciptakan suasana rumah tangga yang sakinah penuh berkah, kita harus berusaha membina dan menjadikan anak-anak kita Shalih. [Syahida.com]
—–
Bersambung….
Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib