Syahida.com – Tujuan utama Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala adalah supaya semua orang berkumpul, sehingga ia bisa menyampaikan hujah kepada seluruh penyembah berhala atas kebatilan peribadatan yang mereka lakukan, sama seperti yang dikatakan Musa kepada Fir’aun, “Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari naik sepenggalah.” (Thaha: 59).
Setelah semuanya berkumpul dan Ibrahim didatangkan tepat seperti yang mereka inginkan, “Mereka bertanya, ‘Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?’ Dia (Ibrahim) menjawab, ‘Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya’.” Menurut salah satu pendapat, makna kata-kata Ibrahim ini adalah berhala yang besar itulah yang memerintahkanku untuk menghancurkan berhala-berhala lain. Namun Ibrahim menyatakan seperti itu dalam bentuk kiasan. “Maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” (Al-Anbiya: 62-63).
“Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, ‘Sesungguhnya, kamulah yang menzalimi (diri sendiri)’,” (Al-Anbiya: 64), yaitu mereka mencela diri sendiri, mereka berkata, “Kalianlah yang menzalimi diri sendiri,” yaitu karena meninggalkan berhala-berhala ini tanpa dijaga.
“Kemudian mereka menundukkan kepala,” As-Suddi menafsirkan, yaitu mereka kembali membuat fitnah. Dengan demikian, makna firman, “Sesungguhnya, kamulah yang menzalimi (diri sendiri),” yaitu karena menyembahnya.
Qatadah menafsirkan, “Mereka semua bingung, yaitu menunduk, setelah itu mereka berkata, ‘Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.” (Al-Anbiya: 65).
Saat itulah Ibrahim mengatakan, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?” (Al-Anbiya: 66-67).
Sama seperti firman-Nya, “Kemudian mereka (kaumnya) datang bergegas kepadanya.” (Ash-Shaffat: 94). Mujahid menafsirkan, “Bersegera.” “Dia (Ibrahim) berkata, ‘Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?” Yaitu bagaimana kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat dari kayu dan batu, lalu kalian bentu seperti yang kailan inginkan? “Padahal Allahlah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.”
Penyembahan kalian terhadap berhala-berhala itu tidak lebih baik dari penyembahan berhala-berhala itu terhadap kalian. Keduanya sama-sama batil, karena sama sekali tidak ada dalilnya, karena ibadah hanya patut dipersembahkan untuk Pencipta semata, tiada sekutu bagi-Nya. [Syahida.com]
— Bersambung..
Sumber: Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.