Syahida.com – Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Bila seorang budak setia kepada tuannya dan baik ibadahnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka baginya dua pahala.” (HR. Muslim no. 3143 CD)
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tiga golongan yang mempunyai dua pahala yaitu seorang ahli kitab yang beriman kepada nabinya dan beriman kepada Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam; seorang budak belian yang menunaikan kewajiban kepada Allah dan kewajiban kepada tuannya; dan seseorang yang mempunyai budak perempuan, lalu mendidiknya dengan baik, mengajarinya dengan baik, kemudian memerdekakannya, lalu menjadikannya istri, maka dia mendapat dua pahala.’” (HR. Bukhari no. 95 CD)
Penjelasan:
Maksud hadits pertama ialah bahwa budak yang setia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tuannya adalah orang baik. Budak seperti ini dengan sendirinya akan sangat menyenangkan tuannya.
Hadits kedua menjelaskan bahwa orang-orang yang tersebut dalam tiga golongan diatas, termasuk di dalamnya budak yang setia kepada tuannya dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mendapat dua pahala.
Suatu keluarga akan memperoleh kebahagian dan ketenangan apabila memiliki pelayan yang setia. Untuk mendapatkan pelayan yang setia, harus mengikuti agama, yaitu:
Pada zaman perbudakan masih berlaku, seseorang yang mempunyai budak yang setia tentu akan merasa sangat senang. Budak tersebut dapat diberi amanat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi keperluaan tuannya. Tuannya tidak merasa ragu atau cemas menyerahkan pengurusan ternak dan ladangnya. Tuanya cukup memberikan perintah-perintah tertentu dan perintah-perintah tersebut dijalankannya dengan baik karena ia seorang yang setia dan jujur.
Delam kehidupan yang penuh kemerdekaan, setelah perbudakan dihapuskan oleh Islam, orang tidak lagi bisa mendapatkan pembantu atau pelayan dari kalangan budak. Akan tetapi, mereka masih bisa mendapatkan pembantu atau pelayan yang berstatus merdeka.
Bila seorang majikan mendapat pelayan yang setia, sehingga segala urusan rumah tangga dapat dipercayakan kepadanya, tentu ia akan merasa sangat senang. Misalnya, seseorang mempunyai pelayan perempuan yang dipercaya untuk berbelanja, memasak, mengurus kebersihan rumah, dan membayarkan uang arisan. Majikan akan sungguh-sungguh merasa bahagia sebab pelayannya benar-benar dapat menjaga hartanya dan meringankan pekerjaannya. Begitu pula jika ia memiliki pelayan laki-laki yang yang dapat dipercaya untuk mengurusi kepentingan di luar rumah, termasuk menangani urusan kantor atau perusahaan. Pelayan laki-laki yang dapat dipercaya untuk membayarkan rekening listrik, telepon, memasukan uang ke tabungan, dan sebagainya, tentu akan menyenangkan majikannya sebab ia dapat meringankan pekerjaanya dan menyelamatkan hartanya.
Majikan yang memiliki pelayan setia sudah jelas akan merasa bahagia karena pekerjaan-pekerjaan di rumahnya dapat diselesaikan dengan baik. Apalagi jika pelayannya dapat bersikap baik kepada para tamu yang datang di rumahnya, hal itu tentu akakn mengangkat pamor tuan rumah karena para tamu merasa sangat senang terhadap pelayannya yang sopan. Dengan demikian, rasa bahagia tidak hanya dirasakan oleh tuan rumah, tetapi kebaikannya dirasakan juga oleh orang lain. Pelayan yang setia seperti ini di samping membahagiakan majikannya juga memberikan berkah kepada orang lain.
Pelayan yang setia akan membuat majikan merasa ringan dalam mengurus keperluan-keperluan rumah tangga dan dapat membuat majikan tenang menikmati waktu senggang dalam keluarga. Hal ini akan dapat menghidupkan suasana sakinah penuh berkah dalam keluarga. [Syahida.com]
—–
Bersambung….
Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.