Syahida.com – Asababun Nuzul surat An-Nuur ayat 48 & 55:
Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) diantara mereka, tiba-tiba sebagian dari merka menolak untuk datang. (QS: 24 An-Nuur: 48)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa apabila seseorang bertengkar dengan seseorang. Dan ia merasa benar, maka ia akan minta diadili oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam karena ia tahu bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam akan mengadilinya dengan hak. Akan tetapi apabila ia bertengkar dengan maksud zalim, ia akan menolak untuk diadili oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan mengajak untuk diadili oleh orang lain. Ayat ini (QS: 24 An-Nuur: 48) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al-Hasan, tetapi mursal.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS: 24 An-Nuur: 55)
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersama shahabat-shahabatnya (penduduk Mekah) sampai ke Madinah, dan disambut serta dijamin keperluan hidupnya oleh kaum Ansar, mereka tidak melepaskan senjatanya siang dan malam, karena selalu diincar oleh kaum kafir Arab Madinah. Mereka berkata kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Kapan tuan dapat melihat kami hidup aman dan tenteram tiada takut kecuali kepada Allah.” ayat ini (QS: 24 An-Nuur: 55) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai jaminan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa mereka akan dianugerahi kekuasaan di muka bumi ini. [Diriwayatkan oleh Al-Hakim menurut Al-Hakim Hadits ini Shahih dan Ath-Thabarani, yang bersumber dari Ubay bin Ka’b].
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (QS: 24 An-Nuur: 55) turun ketika kaum Muslimin merasa tidak tenteram (karena kepungan musuh). [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Al-Barra’]. [Syahida.com]
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul (Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al Qur’an), K.HQ Shaleh, H.A.A. Dahlan, dkk