Syahida.com – Khadijah radhiyallahu ‘anha, adalah simbol wanita penyabar. Karena kesabarannya, ia sukses ditahap awal perjalanan risalah kenabian. Ibnu Ishaq menyebutkan, “Khadijah radhiyallahu ‘anha adalah orang pertama kali mengimani Allah dan rasul-Nya. Ia percaya dengan risalah yang dibawa oleh Rasulullah. Itulah yang menjadikan beban Rasulullah terasa ringan. Sikap kaum musyrikin yang mendustakan risalah yang mendustakan rislah kenabian tentu membuat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sedih. Namun, sikap Khadijah radhiyallahu ‘anha, yang mempercayai risalah kenabian dan tetap memberi semangat tentu menghilangkan kesedihan itu, dan semua sikap penolakan dari kaum musyrikin tidak dipedulikan.”[1]
Khadijah radhiyallahu ‘anha, itu seperti yang disebutkan dalam syair,
“Dengan sabar, ia bela kebenaran dan dengan sabar ia bela Nabi akhir zaman”
Memang benar! Ketika Rasulullah mulai melaksanakan risalah kenabian, memberikan kabar gembira dan ancaman, mengajak kaumnya keluar dari kegelapan jahiliah menuju cahaya Islam, mereka mendustakan dan mengolok-oloknya. Saat itulah, khadijah radhiyallahu ‘anha tampil sekuat tenaga untuk membela dan meringankan beban Rasulullah. Akan tetapi, kaum Quraisy benar-benar keras kepala. Bahkan, mereka melakukan muqatha’ah (embargo) terhadap bani Hasyim selama tiga tahun, dan Ummul Mu’minin menyertai Rasulullah dalam Muqatha’ah itu.
Krisis sosial semakin bertambah parah. Penentangan antara dakwah Rasulullah dengan para penyembah berhala yang dipelopori oleh para pembesar Quraisy semakin tajam. Otak mereka yang penuh dengan kezaliman, kecurangan dan memperdaya kaum lemah, sekarang terguncang dengan hadirnya dakwah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hati mereka yang sudah rusak dan hanya terisi penyembah kepada berhala, sekarang bergetar dengan hadirnya dakwah Islam. Dan hanya terisi penyembahan kepada berhala, sekarang bergetar dengan hadirnya dakwah Islam. Di sisi lain, kaum muslimin menghadapi keberingasan para pembesar Quraisy itu dengan penuh kesabaran. Mereka tetap bersama Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, meskipun segala bentuk siksaan mereka alami.
Dalam kondisi ini pun, Ummul Mu’minin Khadijah radhiyallahu ‘anha. Tetap berada di samping Rasulullah; merasakan penderitaan yang beliau rasakan dengan sabar dan ridha. Hingga akhirnya, Muqatha’ah yang benar-benar menyulitkan kaum muslimin itu dihentikan.
Muqatha’ah dihentikan. Khadijah radhiyallahu ‘anha, lulus karena kesabarannya. Setelah itu, beliau meneruskan hidup bersama Rasulullah sebagai istri yang setia kepada suami dan setia pada kebenaran.
Sebagai ganjaran atas kegigihan kaum Muslimin dalam menghadapi ujian yang dahsyat ini, Allah menyediakan tempat bagi mereka di akhirat. Mereka dijadikan para pelopor di dunia. Itu semua berkat kesabaran mereka dan rasa syukur mereka.
“Mereka sabar dan sabar
Maka Allah membalas mereka dengan surga
Dan itu ganjaran yang sangat berharga”
[Syahida.com]
——
Bersambung….
Sumber : Kitab 20 Sirah Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga, Ahmad Khalil Jum`ah
[1] As-Siyar wal Maghazi 132.