Shalat Sunnah (Selain Shalat Sunnah Fajar) Setelah Terbit Fajar

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : pure-words.com)

Syahida.com – Setelah tebrit fajar, hanya disunahkan mengerjakan shalat dua rakaat Fajar atau mengqadha’ shalat-shalat yang terlewat, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Hal ini diterangkan oleh hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hafshah radhiyallahu anhu, “Jika telah terbit Fajar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengerjakan shalat selain dua rakaat yang ringan.”[1]

Juga hadist Yasar, budak yang dimerdekakan oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhu. Yasar berkata, “Ibnu Umar pernah melihatku mengerjakan shalat setelah terbitnya Fajar. Aku bersalam setiap mendapatkan dua rakaat. Ibnu Umar berkata, ‘Wahai Yasar, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah keluar dan mendapati kami sedang mengerjakan shalat seperti kamu. Kemudian beliau bersabda, ‘Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir; janganlah kalian mengerjakan shalat setelah (terbit) Fajar selain dua sujud!”[2]

At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada shalat setelah (terbit) Fajar selain dua rakaat Fajar.[3]

Setelah membawakan hadist ini At-Tirmidzi berkata, “Ini adalah yang disepakati oleh ahli ilmu. Mereka memakruhkan shalat seseorang setelah terbitnya Fajar kecuali dua rakaat Fajar.”

Muhammad bin Nashr Al-Marwazi mengetengahkan beberapa atsar dari sahabat dan tabi’in dalam hal ini. Di antaranya adalah sebuah atsar yang menyebutkan bahwa suatu hari Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu memasuki masjid dan melihat orang-orang mengerjakan shalat setelah terbit Fajar. Umar melarang hal itu. Mereka menjawab, “Ini dua rakaat yang ringan setelah terbit Fajar sebelum shalat.”

Abu Sa’id radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah menyaksikan Urwah bin Zubair dan Ibnu Umar berbincang-bincang di maqam. Tiba-tiba datang seorang badui. Dia mengerjakan shalat lebih dari dua rakaat. Ibnu Umar memanggilnya dan memberitahunya, “Tidak ada shalat setelah terbit Fajar (selain dua rakaat). Setelah itu, silakan kamu mengerjakan shalat sesukamu!”

Mujahid bertutur, “Saya pernah menemui Ibnu Umar. Beliau melihat ada seseorang yang mengerjakan banyak rakaat sebelum shalat Subuh. Ibnu Umar menarik bajunya sampai orang itu terduduk. Ibnu Umar berkata, ‘Hanya ada dua rakaat!”

Thawus menceritakan bahwa Ibnu Umar dan Ibnu Abbas berkata, “Tidak ada shalat setelah terbitnya Fajar selain dua rakaat sebelum shalat Subuh.”



Ibnu Abu Rabah menuturkan, “Sa’id bin Musayyib pernah melihat seseorang yang mengerjakan shalat setelah terbitnya Fajar. Dia mencegahnya. Orang itu bertanya, ‘Apakah Anda khawatir aku akan disiksa oleh Allah karena mengerjakan shalat?’ ‘Aku khawatir kamu diadzab oleh Allah karena menyelisihi sunnah,’ jawab Sa’id.”[4]

Inilah beberapa hadist dan atsar yang saling menguatkan. Mengumpulkan jalur-jalurnya menjadikannya dapat dijadikan sebagai hujjah. Apalagi, inilah yang dipegangi oleh kebanyakan ulama. Bahkan At-Tirmidzi menyebutkan adanya kesepakatan mereka, ijma’, akan hal itu, sebagaimana disebutkan di muka.[5]

“Jika salah seorang dari kalian telah mengerjakan shalat Subuh namun belum berwitir, hendaklah mengerjakannya! (HR. Al-Hakim) [Syahida.com]

  1. Muslim hadist no. 23
  2. Abu Dawud hadist no, 1278 dan At-Tirmidzi. Ini adalag hadist hasan dengan beberapa syahida sebagaimana disimpulkan oleh muhaqqin Jami’ Al-Ushul 6/14
  3. Shahih Sunan At-Tirmidzi hadist no. 420 dan Shahih Sunan Abu Dawud hadist no. 1278
  4. Mukhtashar Qiyamullail hadist no. 171, sanadnya shahih dan Irwa Al-Ghalil, 2/ 236.
  5. Kiranya yang dimaksud ijma’ adalah ijma’ kebanyakan ulama; sebab klaim ijma’ disini tidak dapat diterima sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari.

Sumber: Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu? oleh Samir Al-Qarny bin Muhammad

Advertisement
AR

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
AR

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.