Syahida.com – Sekarang, mari kita bicara sebuah rumah, atau lebih tepatnya rumah yang islami. Ukuran rumah tidak menjadi soal, besar atau kecil tidak masalah, sederhana pun baik adanya. Sebuah rumah Islami bukan sekedar rumah yang dibangun seperti masjid, atau dihiasi dengan kaligrafi pada dindingnya. Lebih dari itu, rumah Islami adalah perwujudan dari pengetahuan dan pemahaman para penghuninya, khususnya dalam masalah agama.
Rumah bagi keluarga muslim merupakan salah satu dari sekian banyak nikmat Allah Ta’ala. Sebuah rumah, adalah permulaan dari langkah kita menuju ke arah manapun. Suami harus pandai-pandai menjadikan rumahnya berbeda dengan rumah keluarga lainnya. Keluargamu adalah keluarga muslim, maka jadikanlah rumahmu bernuansa Islami. Bisa engkau bentuk secara fisik agar rumahmu kelihatan Islami, tetapi bukan demikian yang saya maksudkan. Lebih tepatnya, engkau hidupkan rumahmu dengan nilai-nilai Islami, bukan sekedar fisik lahiriahnya saja.
Rumah yang bernuansa Islami adalah rumah yang halamannya berhiaskan langkah-langkah menuju kebajikan. Pintu depannya berhiaskan ucapan salam. Ruang tamunya berhiaskan pembicaraan yang bermanfaat. Di ruang keluarga, ada pesona pendidikan Islami. Di setiap kamar, terdengar keindahan ayat-ayat suci yang dilantunkan. Dan tidak ada satu sisipun, kecuali ia akan mengingatkan kita kepada Allah Ta’ala.
Tatkala orang lain sibuk menghiasi rumahnya dengan berbagai macam ornamen dan hiasan dari yang sederhana sampai seharga jutaan, mengapa kita tidak memilih menghiasi rumah kita dengan lebih murah, tetapi lebih baik? Hiasan itu bernama dzikrullah dan ornamennya adalah kebaikan. Adapun kotoran yang bisa merusak keindahan rumah, wajib bagi kita untuk segera menyingkirkannya jauh-jauh. Kita juga menjauhkan rumah kita dari setiap perkara yang dilarang oleh Allah dan perkara yang meragukan, apakah termasuk dalam kategori haram ataukah halal.
Seyogianya suami-istri saling mengajak di dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah. Istri tidak lupa mengingatkan suami untuk selalu berjamaah di masjid dalam melaksanakan shalat fardhu. Suami-istri juga bisa mengamalkan amalan sunnah bersama. Suami istri juga bisa mengamalkan amalan sunnah besama. Suami istri bisa shalat sunnah bersama, shaum sunnah bersama, saling menyimak bacaan Al-Qur’an dan berbagai bentuk amalan lainnya. Berusahalah, semoga Allah memberi kesempatan kepada kita mewujudkan baiti jannatii. Amiin
Itulah pilihan yang lebih baik bagi setiap suami muslim. Bukan kemewahan dan kemegahan dunia yang berusaha ditumpuknya, melainkan kebahagiaan abadi di kampung akhirat yang menjadi pilihan. Dan setiap hembusan nafas yang ada di dalam rumah kita, juga setiap gerak langkah yang keluar dari rumah kita, adalah dalam rangka mengharapkan ridha Allah semata. Dengan demikian, biidzillah, akan ada cahaya yang menerangi rumah kita. Tidak semua rumah yang berhak mendapatkannya, karena cahaya itu hanyalah untuk keluarga pilihan yang menjadikan pancarannya bisa menyejukkan seisi rumah, bahkan terasa oleh tetangga sekitarnya.
Berangkat dari rumah yang demikian, maka lengkapilah cahaya itu dengan kebaikanmu dalam bermuamalah kepada tetanggamu. Dan kebaikanmu terhadap tetangga, selain sebagai pemenuhan hak tetangga, juga bisa engkau niatkan untuk berdakwah. Memberi teladan yang baik kepada tetanggamu adalah salah satu dari metode dalam berdakwah yang bisa engkau lakukan. Dengan begitu, cahaya yang memancar dari rumahmu juga bisa menghiasi rumah di sekitarmu. Insyaallah. [Syahida.com]
Sumber: Kitab Asadullah Al-Faruq (24 Jam amalan agar Istri makin sayang)