Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seorang suami guna menciptakan hubungan yang harmonis antara orangtua dan istri, antara lain:
- Menjaga perasaan dan memahami karakter orangtua. Agar tidak terputus bakti anak pada orangtua setelah menikah, hendaknya anak tidak memperlihatkan cintanya pada istri di hadapan orangtua, terlebih apabila orangtua memiliki tempramen tinggi. Sebab tindakan seperti ini dapat memancing kecemburuan orangtua, khususnya ibu. Seorang anak selayaknya bisa memanjakan orangtua dan selalu berusaha untuk merebut hati dan simpati orangtua.
- Bersikap adil terhadap istri. Yaitu dengan cara memahami hak istri, tidak menelan mentah-mentah semua perkataan orangtua perihal istrinya. Sebaliknya, suami hendaknya berbaik sangka kepada istri dan membuktikan kebenaran perkataan tersebut.
- Menciptakan suasana harmonis dan saling mengasihi. Seorang suami hendaknya memberi nasihat kepada istri cara meraih kasih sayang orangtua, misalnya dengan cara memberi hadiah, atau suami membeli kado kemudian istrinya yang menyerahkan kepada orangtua suami, terutama ibu. Trik semacam ini dapat meluluhkan hati, mendatangkan kasih sayang orangtua, dan menghilangkan prasangka buruk.
- Menciptakan rasa saling pengertian dengan istri. Suami diharapkan mampu memberikan pengertian kepada istri, “Sungguh, orangtuaku adalah bagian tak terpisahkan dariku. Sebodoh apa pun diriku, kau tidak akan berbuat durhaka kepada orangtuaku. Aku tidak rela orang lain menghina ibu-bapakku. Kasih sayangku kepada orangtua akan bertambah besar berkat kesabaran dan ketabahanmu dalam menyikapi, kedua orangtuaku dan perhatianmu kepada keduanya.”
Suami hendaknya menasihati istri, bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi ibu, dan mungkin ia akan menghadapi situasi yang sama dengan keadaan yang dihadapi suaminya saat ini. Perlakuan apa yang diinginkan olehnya dari menantunya kelak?
Suami juga hendaknya menekankan kepada istri, bahwa sikap kasar hanya akan memperkeruh keadaan, sedangkan sikap santun akan menjadikan sesuatu menjadi indah. Ketika sikap santun ini hilang maka semuanya berubah buruk. [Syahida.com]
Sumber: Musa bin Muhammad Hajjad az-Zahrani (Keramat Hidup: Orang Tua)