Nasihat Bagi Anak yang Telah Beristri

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : artefak.org)

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seorang suami guna menciptakan hubungan yang harmonis antara orangtua dan istri, antara lain:

  1. Menjaga perasaan dan memahami karakter orangtua. Agar tidak terputus bakti anak pada orangtua setelah menikah, hendaknya anak tidak memperlihatkan cintanya pada istri di hadapan orangtua, terlebih apabila orangtua memiliki tempramen tinggi. Sebab tindakan seperti ini dapat memancing kecemburuan orangtua, khususnya ibu. Seorang anak selayaknya bisa memanjakan orangtua dan selalu berusaha untuk merebut hati dan simpati orangtua.
  2. Bersikap adil terhadap istri. Yaitu dengan cara memahami hak istri, tidak menelan mentah-mentah semua perkataan orangtua perihal istrinya. Sebaliknya, suami hendaknya berbaik sangka kepada istri dan membuktikan kebenaran perkataan tersebut.
  3. Menciptakan suasana harmonis dan saling mengasihi. Seorang suami hendaknya memberi nasihat kepada istri cara meraih kasih sayang orangtua, misalnya dengan cara memberi hadiah, atau suami membeli kado kemudian istrinya yang menyerahkan kepada orangtua suami, terutama ibu. Trik semacam ini dapat meluluhkan hati, mendatangkan kasih sayang orangtua, dan menghilangkan prasangka buruk.
  4. Menciptakan rasa saling pengertian dengan istri. Suami diharapkan mampu memberikan pengertian kepada istri, “Sungguh, orangtuaku adalah bagian tak terpisahkan dariku. Sebodoh apa pun diriku, kau tidak akan berbuat durhaka kepada orangtuaku. Aku tidak rela orang lain menghina ibu-bapakku. Kasih sayangku kepada orangtua akan bertambah besar berkat kesabaran dan ketabahanmu dalam menyikapi, kedua orangtuaku dan perhatianmu kepada keduanya.”

Suami hendaknya menasihati istri, bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi ibu, dan mungkin ia akan menghadapi situasi yang sama dengan keadaan yang dihadapi suaminya saat ini. Perlakuan apa yang diinginkan olehnya dari menantunya kelak?

Suami juga hendaknya menekankan kepada istri, bahwa sikap kasar hanya akan memperkeruh keadaan, sedangkan sikap santun akan menjadikan sesuatu menjadi indah. Ketika sikap santun ini hilang maka semuanya berubah buruk. [Syahida.com]

Sumber: Musa bin Muhammad Hajjad az-Zahrani (Keramat Hidup: Orang Tua)

Advertisement
AR

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
AR

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.