Syahida.com – Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersabda,
“Sengaja aku menaikkan bajuku kepadanya, agar nanti ia juga memakai baju surga.”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Allah yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Dialah yang Maha Hidup dan tidak pernah mati. Ampunilah dosa-dosa ibuku, Fathimah binti Asad.”
Kali ini kita berada dalam dekapan seorang shahabiyah yang mulia. Seorang wanita yang mengasuh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bagaikan dada yang melindungi hati dan bagaikan kelopak mata yang melindungi mata. Ia menyayangi beliau seperti halnya seorang ibu menyayangi anak semata wayangnya.
Dia adalah satu dari wanita-wanita mulia yang memiliki banyak keutamaan. Wanita-wanita yang ikut ambil bagian dalam sejarah Islam di awal-awal perjalanannya. Ia telah memberikan banyak persembahan dan kontribusi yang luar biasa. Sejarah mencatatnya dengan huruf-huruf berkilauan cahaya nan penuh berkah.
Shahabiyah yang mulia ini memiliki banyak sekali sifat terpuji, sehingga membuatnya selau ada di barisan terdepan dalam berbagai hal. Ia mendapat kehormatan dengan mengasuh Makhluk Allah yang paling mulia, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, tepat setelah kakek beliau, Abdul Muthalib, meninggal.
Dia adalah ibu kandung dari Khulafa’ur Rasyidin keempat, prajurit pilihan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: Ali bin Abi Thalib ra. Ia juga merupakan nenek dari dua pemimpin para pemuda surga, Hasan dan Husain, dua putra Ali bin Abi Thalib ra.
Selain itu, ia adalah ibunda dari Asy-Syahid Ja’far Ath-Thayyar, satu dari tiga panglima besar dalam perang Mu’tah.
Ia juga ibu mertua dari pemimpin seluruh kaum wanita di zamannya, putri dari pemimpin seluruh makhluk, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Seorang wanita penyabar, taat beragama, baik, bertakwa, dan pandai bersyukur kepada Allah, yaitu: Fathimah Az-Zahra ra.
Sekarang, siapakah diantara para pemuka shahabiyat yang terhimpun dalam dirinya berbagai keistimewaan yang disebutkan diatas?
Imam Syamsuddin Adz-Dzahabi rahimahullah mengawali perkenalan kita dengan shahabiyah ini dengan mengatakan, “Dia adalah Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi manaf bin Qushay, ibunda Ali bin Abi Thalib.”[1]
Fathimah ra, termasuk rombongan Mhajirin pertama. Ia dan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, masih satu silsilah satu keturunan, satu kakek, yaitu Hasyim. [Syahida.com]
[1] Siyaru A’lamin Nubala’ 2:118. Tarikhul Al-Islam oleh Adz-Dzahabi 3:621.
——
Bersambung….
Sumber : Kitab 20 Sirah Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga, Ahmad Khalil Jum`ah
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.