Syahida.com – Sa’ad bin Abi Waqqas dikenal sebagai orang yang doanya mustajab. Pada masa pemerintahan ‘Umar bin Khaththab, ia menjadi walikota Kufah. Penduduk Kufah mengadukan Saad kepada Umar bin Khaththab, mereka mengatakan bahwa ia tidak melaksanakan shalat dengan baik.
Sa’ad menolak tuduhan palsu tersebut, “Aku melakukan salat sebagaimana shalatnya Rasulullah saw dan bukan salat yang lain, tidak kurang darinya. Aku memperpanjang pada orang-orang terdahulu juga memperpendek pada orang-orang belakangan, atau aku meringankan serta mempersingkatnya.
‘Umar berkata kepadanya, “Itulah prasangka terhadapmu, wahai Abu Ishaq.”
Kemudian Umar mengutus beberapa orang untuk bertanya kepada Sa’ad dalam beberapa majelis di Kufah. Mereka tidak mendatanginya kecuali mendapatkan kebaikan sehingga salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, andaikan saja mereka bertanya kepada kami, sesungguhnya ia tidak jujur dalam menangani masalah dan tidak adil dalam membagi, juga tidak mengetahui yang rahasia.”
Sa’ad pun berkata kepadanya, “Ya Allah, apabila ia berbohong, butakanlah matanya dan jadikanlah dia paling miskin serta berikan kepadanya fitnah.” Lelaki itu pun hidup hingga tua dengan mata yang buta. Ia berdiri di jalan sambil meminta-minta kepada orang dan menggoda para gadis.
Ditanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu, wahai Abu Sa’dah?”
Ia berkata, “Sudah tua, miskin dan selalu difitnah. Doa Sa’ad itu benar bagiku.”
“Ya Allah, apabila ia berbohong, butakanlah matanya dan jadikanlah dia paling miskin serta berikan kepadanya fitnah.”
Sumber: Agar Doa Dikabulkan Allah, Manshur Abdul Hakim