Allah SWT Mengabulkan Doa Nuh untuk Kaumnya

Advertisement

Syahida.com – Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya, selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Akan tetapi, hanya sedikit di antara mereka yang beriman, sebaliknya kebanyakan dari mereka tetap kafir dan selalu berusaha mempertahankan kekafirannya. Mereka menyembah patung wad, sawa’, ya;uq, nasar, dan yaghuts. Nuh secara terus-menerus berdakwah kepada mereka agar menyembah Allah yang Maha Esa, serta meninggalkan apa yang selama ini mereka sembah (patung dan berhala). Nuh berdakwah kepada kaumnya siang dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

Allah Subhanahu  wa Ta’ala berfirman,

Mereka berkata, ‘Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” Nuh menjawab, “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.” (Hud: 11: 32-33)

Allah menurunkan wahyu kepada Nuh bahwa kaumnya sekali-kali tidak akan beriman kecuali mereka yang telah beriman, maka janganlah bersedih hati dengan apa yang mereka lakukan.

“Dan diwahyukan kepada Nuh bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman diantara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.” (Hud: 11: 36)

Di sinilah Nuh, berdakwah kepada kaumnya dan berkata, seperti dalam Al-Qur’an,

Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakanku maka buatlah suatu keputusan antara aku dengan mereka dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang beriman bersamaku.” (Asy-Syu’ara: 26: 117-118)

Nuh juga berkata, seperti termaktub dalam al-Qur’an,



“Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakanku.” (Al-Mu’minun: 23: 26)

Dia juga berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu-bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” (Nuh: 71: 26-28)

Allah pun mengabulkan doanya dan menyelamatkan orang-orang yang beriman bersamanya dari angin topan dengan memerintahkan kepada Nuh untuk membuat perahu, yang dengannya dapat menyelamatkan mereka sedangakan kaumnya yang masih kafir dibinasakan oleh Allah Subhanahu  wa Ta’ala.

Allah Subhanahu  wa Ta’ala berfirman,

Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika ia berdoa, dan Kami perkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana yang besar. Dan kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat maka Kami tenggelam mereka semuanya.” (Al-Anbiya’: 21: 76-77)

“Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar. Dan kami jadikan anak-cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. Dan kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian: “Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberikan balasan kepada kami yang beriman, kemudian Kami tenggelam orang-orang yang lain.” (Ash-Shafat: 37: 76-82]

Allah memerintahkan Nuh untuk membuat perahu berdasarkan wahyu yang diterimanya. Ketika badai datang, air akan meluap dan langit pun akan bergetar, sementara perahu tersebut dapat menyelematkan Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya. Nuh juga diperintahkan untuk membawa berbagai jenis makhluk hidup, seperti burung dan hewan lainnya, secara berpasangan.

Ketika badai topan datang badai tersebut menenggelamkan orang-orang kafir dan tidak satu pun dari mereka yang tersisa. Nuh dan orang-orang beriman yang bersamanya terselamatkan karena pertolongan dan kasih sayang Allah. [Syahida.com]

Sumber: Agar Doa Dikabulkan Allah, Manshur Abdul Hakim 

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.