Tanda Orang Munafik : Bermalas-Malasan dalam Ibadah

Advertisement

Syahida.com – Sudah bukan rahasia lagi, saat melaksanakan berbagai macam ibadah, orang-orang munafik pastilah bermalas-malasan dan tidak segera mengerjakannya. Mereka melakukan ibadah hanyalah karena riya dan haus popularitas, maka ibadah mereka rasa begitu berat untuk dijalani, apalagi ibadah shalat. Firman Allah SWT,

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An- Nisa : 142)

Begitulah yang mereka lakukan. Bahkan, kecenderungan ini menimpa mereka dalam semua aspek ibadah. Sungguh, Nabi SAW telah memaparkan keterangan tentang semua itu secara jelas. Disebutkan, bahwa orang-orang munafik tidak melakukan shalat Subuh dan Isya berjamaah. Maka beliau bersabda,

“Shalat yang terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka mengetahui (rahasia) yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak.”

Seluruh shalat mereka anggap berat, tetapi shalat yang paling berat adalah shalat Subuh dan Isya. Dalam Ash-Shahihain disebutkan, Ibnu Mas’ud berkata, “Kami sungguh telah menyaksikannya. Dan tidaklah ada orang yang menyelisihi shalat jamaah kecuali orang munafik memang sudah diketahui kemunafikannya.” Menyelisihi shalat memang sudah menjadi sifat-sifat kalangan orang munafik yang telah diketahui oleh para sahabat. Yang menguatkan keseringan mereka menyelisihi shalat jamaah dan kemalasan mereka dalam menunaikan shalat adalah seperti dipaparkan dalam hadits shahih dari Anas bin Malik RA :

“Itulah shalatnya orang munafik. Ia duduk mengawasi matahari. Sehingga jika matahari berada di antara dua tanduk syetan (ketika tenggelam), iapun akan berdiri. Ia mematuk (shalat) sebanyak empat rakaat tanpa berzikir kepada Allah kecuali sebentar saja.”

Subhanallah! Jika seorang munafik saja mengerjakan shalat walau dengan bermalas-malasan, lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkannya?



Ada beberapa ayat yang mencela tindakan orang-orang munafik. Seperti firman Allah,

“Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas.” (QS. At Taubah : 54).

Adapun masalah dzikir kepada Allah, ayat yang menerangkannya sudah disebutkan di atas, yaitu,

“Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa : 142)

Dalam hadits yang telah disebutkan di atas, “Ia (orang munafik) mematuk shalat sebanyak empat rakaat tanpa berzikir kepada Allah kecuali sebentar saja.”

Ketika membaca Al Qur’an, mereka akan membacanya laksana buah Raihan yang beraroma wangi dan tidak pahit. Yang nampak terlihat begitu indah tapi sebenarnya pahit terasa.

Dalam masalah infak, tidaklah mereka berinfak kecuali disertai dengan kebencian ataupun riya. Dan sebenarnya mereka tidak ingin berinfak. Karena itulah Allah SWT mencela mereka dengan celaan yang keji. Firman Allah SWT,

Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu, baik dengan sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS. At Taubah : 53-54)

Mereka akan seperti ini dalam semua aspek ibadah mereka karena mereka tidak mengimani kebenaran ibadah tersebut.

Lalu bagaimana mereka bisa menunaikannya jika mereka memeranginya? Dan bagaimana pula mereka dapat menegakkannya padahal mereka suka meninggalkannya? [Syahida.com]

 

Sumber : Kitab 50 Tanda Orang Munafik, Abu Abdullah Abdurrahman bin Ali bin Hasan Al-Arumi

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.