Syahida.com – Tujuan kaum munafik dengan menebar berbagai berita bohong adalah untuk menakut-nakuti dan mengintimidasi kaum mukminin, menyulut kekacauan (provokasi) dan menebar kegalauan serta menghadirkan ketidak-amanan masyarakat.
Begitulah, setiap berita kebohongan menyusup ke dalam masyarakat akan menikam Islam dan pengikutnya. Karena itu Allah SWT berfirman,
لَّئِن لَّمْ يَنتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar.” (QS. Al Ahzaab [33]: 60)
Dalam mengomentari firman Allah SWT, “Dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu)”, Ibnu Katsir menilai maknanya adalah kalangan yang menakut-nakuti dengan berkata, “Musuh telah datang dan perang dahsyat akan segera berkecamuk,” padahal itu berita bohong dan upaya menebar dusta.” [Syahida.com]
Sumber : Kitab 50 Tanda Orang Munafik, Abu Abdullah Abdurrahman bin Ali bin Hasan Al-Arumi