Syahida.com – Kita mungkin sekarang sudah memiliki berbagai macam keinginan dan cita-cita tentang kesuksesan kita pada masa yang akan datang. Kita juga sudah memiliki berbagai macam rancangan perencanaan bisnis kita ke depan. Bahkan mungkin sekarang ada yang sedang membayangkan menjadi orang yang berhasil dan sukses, memiliki banyak uang yang melimpah sehingga apapun bisa kita dapatkan dengan mudah dengan uang tersebut, atau memiliki banyak perusahaan dengan omzet bermiliyar-miliyar rupiah.
Apapun yang kita pikirkan dan bayangkan pada saat ini tentang kesuksesan, saya ingin meminta Anda untuk menghentikan sejenak hal tersebut dan kembalilah ke alam sadar kita. Janganlah terus bermimpi tanpa melakukan hal apapun karena mimpi tersebut akan membawa ke dalam kondisi yang melenakan hingga kita tidak sedikit pun untuk memulai merealisasikan mimpi-mimpi itu.
Jangan berpikir untuk melakukan langkah-langkah yang besar dalam memulai sesuatu, tapi mulailah dengan langkah yang kecil dan mulailah merealisasikan keinginan atau mimpi-mimpi kita saat ini bukan besok.
Sekarang juga! Detik ini juga! Ya, sekarang juga! Bukan besok, bukan minggu depan, bukan bulan depan atau tahun depan.
Kita mungkin pernah mendengar tentang sebuah ungkapan yang mengatakan, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah dan dimulai dengan langkah yang pendek.” Atau manajemen 3 M yang diggas oleh Kyai Haji Abdullah Gymnastiar; mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari hal yang kecil.
Saya mengatakan dan menekankan pentingnya hal ini karena banyak teman-teman saya dan juga mungkin banyak orang yang ada di dunia ini yang sebenarnya mempunyai mimpi besar akan kesuksesan dirinya namun terlalu dalam terlena pada mimpi-mimpinya sehingga tidak ada usaha kongkrit sedikitpun untuk merealisasikannya. Dan juga banyak orang-orang yang sudah mulai bergerak untuk merealisasikan mimpinya mengambil langkah atau bahkan lompatan yang terlalu besar yang sebenarnya tidak realistis untuk dijalankan sehingga membuat mereka banyak yang menuai kekecewaan sebelum melihat hasil dari jerih payah mereka.
Kita mungkin pernah melihat seseorang yang memutuskan untuk menurunkan berat badan 10 kg dalam waktu 1 pekan. Kemudian ia mulai melakukan diet secara ketat dan juga melakukan jogging sejauh 15 km mereka hanya memakan buah-buahan untuk menurunkan berat badan mereka.
Mungkin hal itu bisa mereka lakukan dan mungkin juga mereka akan bertahan melakukan hal tersebut dalam 1 atau 2 hari. Tapi siapa yang bisa memastikan bahwa semangat mereka masih terjaga dengan baik pada hari-hari berikutnya, begitu juga motivasi mereka.
Pada hari-hari berikutnya mereka akan mulai menurunkan kuantitas dan kualitas dietnya dan juga olahraganya. Semakin lama semakin berkurang semangat dan motivasinya dalam menurunkan berat badannya, hingga sampai akhirnya berhenti sama sekali dari program yang ia rancang dan canangkan sendiri.
Hal itu terjadi karena mereka kelelahan sendiri dalam menjalani program penurunan berat badan mengambil langkah awal yang sangat besar sekaligus dalam menjalankan program tersebut.
Ada juga orang yang tidak melakukan hal yang kongkrit untuk merealisasikan mimpinya dikarenakan mereka takut untuk memulai dan takut gagal.
Ketahuilah bahwa kegagalan dalam mewujudkan impian sebenarnya adalah ketika kita sama sekali tidak pernah memulainya. Melainkan hanya membicarakannya saja atau bahkan terendap dalam benak pikiran tanpa tahu bagaimana cara untuk memulainya.
Tidak ada yang tahu tentang keberhasilan kita dalam melakukan sesuatu selain Allah. Kita juga berperan dalam menentukan berhasil atau tidaknya apa yang kita lakukan.
“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekalli-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia…” (QS. Ar-Ra’ad: 11)
Saya ingin mengajak Anda untuk melihat lebih dalam dan lebih jauh tentang orang-orang yang sukses. Ternyata orang-orang yang sukses bukan hanya orang-orang yang mempunyai modal yang cukup, punya jaringan yang banyak dan luas atau apapun yang dibutuhkan untuk menjadi sukses. Akan tetapi orang yang sukses adalah orang yang ketika ia memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi sukses, maka ia dengan segera memulai untuk menjadi sukses.
Karena hanya akan menjadi sebuah omong kosong ketika orang yang sudah siap dengan segala sesuatunya tidak juga mau mulai melangkah untuk menuju kesuksesannya.
Minimal ada dua hal yang sangat penting mengapa pada akhrinya kita harus mulai menjalani semua impian dan cita-cita kita saat ini jugam bukan esok, minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan, yaitu:
1. Ketika memulai menjalankan impian kita dan cita-cita kita pada saat ini juga, maka akan terbentuk naluri ilmiah untuk bergerak dan aktif. Begitu juga ketika kita memulai bisnis pada saat ini juga maka naluri bisnis kita akan lebih cepat terbentuk dibandingkan apabila kita baru memulai bisnis kita esok.
2. Ketika kita memulainya pada saat ini juga maka mental pemenang kita akan mudah atau lebih cepat terbentuk dibandingkan apabila kita baru memulainya besok.
Kegagalan dalam mewujudkan impian sebenarnya adalah ketika kita sama sekali tidak pernah memulainya. Melainkan hanya membicarakannya saja atau bahkan tersendap dalam benak pikiran tanpa tahu bagaimana cara untuk memulainya.
Berikut ini bisa kita ambil hikmah dari dua orang pebisnis muslim dalam mereallisasikan mimpinya untuk diwujudkan dengan mulai dari saat itu tanpa menundanya yakni Aa Gym dengan Manajemen Qolbu (MQ) corporation dan Puspo Wardoyo dengan Ayam Bakar Wang Solo (ABWS).
Seorang Aa Gym yang sangat familiar dengan kita, ia tidak hanya dikenal dalam lingkup nasional di Indonesia akan tetapi terkenal juga di luar negeri sudah memulai menjalankan bisnisnya sejak ia masih kecil. Bahkan bisnis menjadi sebuah hobi bagi dirinya.
Ketika ia masih di sekolah dasar, ketika teman-teman yang lain masih sangat menggantungkan hidupnya kepada orang tuanya Aa Gym sudah memulai menjalankan bisnisnya mulai dari menjual jambu tetangganya hingga berjualan es.
Naluri bisnis seorang Aa Gym terbentuk dengan tempaan pengalaman bisnisnya yang sudah dimulai sejak kecil disebabkan karena faktor ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan seorang Aa Gym kecil mendapatkan uang jajan yang lebih dibandingkan dengan teman-teman seusianya.
Dengan uang jajan seadanya yang diberikan oleh orang tuanya itu kemudian dijadikan modal usaha oleh Aa Gym yang kemudian diputar untuk berbisnis. Dan pada akhirnya hasil dari perputaran uang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, selain ia sangat aktif dalam kegiatan organisasi ia juga terus menjalankan dunia bisnis. Bahkan ia sudah memperluas pangsa pasarnya kepada guru-gurunya. Ia menjual segala macam jenis dagangan asalkan dagangan tersebut halal.
Dalam perjalanannya Aa Gym banyak menuai cemoohan dari teman-temannya. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan langkahnya dalam berdagang. Suatu hal yang membuatnya tetap tegar dan tabah dalam menjalankan bisnisnya adalah seorang Aa Gym tidak terbiasa hidup dengan sebuah kepalsuan hanya karena gengsi atau malu namun ia memiliki sebuah prinsip untuk kehormatannya dengan tidak menjadi beban orang lain. Padahal saat itu, teman-teman yang lainnya banyak yang berhura-hura, bermain dan lain sebagainya.
Seorang Aa Gym memiliki obesi untuk dapat membeli sepatu, tas, jaket dan yang lainnya dengan jerih payah hasil dari usaha dan keringatnya sendiri.
Walaupun di tengah kesibukan bisnisnya Aa Gym tidak menjadi orang yang jatuh pada sisi akademik dan prestasi belajar. Ia tetap menjadi orang yang menonjol dalam hal akademik dan prestasi belajar. Ia sangat senang dan bersyukur karena bisa memliki rezki, banyak pengalaman dan ilmu tanpa mengetahui prestasi belajar. Dunia bisnis yang digelutinya terus berjalan hingga ia lulus Sekolah Menengah Atas beliau melanjutkan pendidikannya ke Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Padjajaran Bandung pada Fakultas Ekonomi, program D3. Namun pendidikannya tersebut hanya bertahan selama satu tahun saja. Hal ini disebabkan ia sangat disibukkan dengan bisnis yang dijalaninya dibanding kuliahnya.
Ia sempat dijuluki “tukang dagang” oleh teman-temannya. Hal ini disebabkan karena jiwa dagangnya memang sudah mendarah daging dalam dirinya.
Ia kemudian melanjutkan studinya ke Akademi Teknik Ahmad Yani atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Universitas Ahmad Yani. Bisnis yang dilakukan oleh Aa Gym semasa kuliah di ATA adalah usaha kaset dan perca kain, bahkan beliau pun pernah berjualan baterai dan film kamera pada setiap acara wisuda yang diadakan di kampusnya. Aa Gym juga pernah menjadi supir angkot jurusan Cibeber-Cimahi.
Akhirnya usaha-usaha yang ia lakukan sampai saat ini membuahkan hasil dengan berdirinya Darut Tauhid (DT) yang sangat terkenal baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Darut Tauhid yang biasa disingkat DT ini berawal dari sebuah kamar kontrakan kecil pada tahun 1990. Dengan semangat keislaman dan kewirausahaan, Aa Gym bersama dengan rekan-rekannya berusaha untuk mengembangkan bisnis dengan bermodalkan uang lima ratus ribu rupiah hingga akhirnya bisnis mereka maju dan dapat membeli kontrakan tersebut.
Saat ini aset yang dimiliki oleh Darut Tauhid (DT) bisa mencapai lebih dari 1,7 milyar rupiah. Nilai ini belum termasuk aset DT yang sedang dirintis di lokasi baru yang terletak di Parongpong Kabupaten Bandung.
Dengan berbekal visi seorang muslim sebagai ahli dzikir, ahli fikr dan ahli ikhtiar, seorang Aa Gym mewujudkannya dengan membangun PT Mutiara Qolbun Salim pada tahun 2000 yang bergerak di bidang production house, penerbitan dan distributor. Seiring dengan perluasan dakwah yang dibangun oleh DT pada tahun 2001 berdirilah PT Radio Madinatussalam yang bergerak di bidang bisnis media radio dengan nama on air MQ FM dan PT Manajemen Qolbu Media yang bergerak di bidang media cetak dengan tiga produknya yaitu Tabloid “MQ” , jurnal “MQ”, dan komik yang berjudul “Jang Emqi”
Pada tahun 2002, Aa Gym dengan semangat membangkitkan ekonomi umat, ia mendirikan beberapa perusahaan yaitu MQS, MQ Media, MQ FM, PT Manajemen Qolbu Travel, PT Manajemen Qolbu Quality, MQ Communication, MQ Electronic, MQ IT (Information Technology), MQ TV, MQ Consumer Foods dan MQ Publication. Semua itu tergabung dalam Holding Company yaitu PT Manajemen Qolbu.
Begitu juga seorang Puspo Wardoyo, ia sudah menggeluti dua bisnis sejak duduk di bangku sekolah dasar dengan mulai menjajakan makanan opor dedek dan ayam goreng yang dibuat oleh ibunya. Orang tuanya sudah membiasakan dirinya untuk mulai menjalankan bisnis.
Ia menjual makanan tersebut tidak langsung ke teman-temannya melainkan kepada guru-guru di sekolahnya. Sehingga pada akhirnya banyak sekali pesanan-pesanan yang datang kepadanya, bukan saja untuk dijual di sekolah namun juga ada pesanan-pesanan untuk diantar ke rumah.
Begitu juga ketika dirinya duduk di Sekolah Menengah Pertama ia berjualan nasi kotak kepada teman-temannya yang berulang tahun. Bahkan ketika ia duduk di kelas 3 SMP ia pernah menjadi calo tanah dan berhasil menjual tanah sebanyak 2 kali.
Setelah tamat dari Sekolah Menengah Pertama ia kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas. Ia kemudian berdagang batik yang dibelinya dan kemudian dijualnya di Bandung. Ia juga berjalan apa saja yang penting halal untuk menyambung kehidupannya.
Setelah lulus dari perguruan tinggi ia pun diterima sebagai guru. Akan tetapi panggilan hati terus memanggilnya untuk menjadi seorang pebisnis, maka ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang guru menjadi seorang pedagang ayam bakar yang sekarang terkenal dengan sebutan “Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo”.
Hingga pada saat ini hampir di seluruh Indonesia terdapat cabang Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Dan pada tahun 2004, menjadi tonggak bagi ekspansi Wong Solo di tingkat internasional. [Syahida.com]
Sumber : Multitama Communications (Never Give Up, Keep Fight!)