Syahida.com – Salah satu hal yang menakjubkan tentang waktu malam adalah merupakan waktu yang spesial, baik bagi orang yang beriman maupun bukan.
Salah satu hal yang sering dibahas para psikolog adalah mereka mengatakan: malam sebagai waktu spiritual. Jadi saat mereka membahas tentang bagaimana orang-orang lebih mau berbagi, mereka biasanya adalah orang-orang yang lebih peka terhadap perasaan dan emosi mereka di waktu malam. Inilah mengapa kalian melihat ketika seseorang berkencan dan sebagainya, biasanya saat malam.
Apa yang Islam lakukan adalah mengambil manfaat dari waktu ini. Jadi ketika sebagian orang sedang sibuk melakukan hal-hal lainnya, orang yang beriman memanfaatkan waktu spiritual itu, dan mereka memanfaatkan waktu emosional itu dan mempersembahkannya untuk Allah SWT.
Salah satu hal yang sering dibicarakan para ulama adalah, waktu malam merupakan testimoni dari cinta seseorang. Apapun yang dicintai seseorang, kalian akan melihat mereka biasanya menghabiskan waktu malam untuk hal yang dicintainya. Jadi jika satu-satunya yang dipikirkan seseorang dalam kehidupan adalah untuk bersenang-senang dan berpesta, dan memaksimalkan kesenangan, mereka akan menghabiskan waktu malam untuk melakukan itu semua.
Sedangkan jika di pikiran seseorang adalah akhirat dan kecintaan mereka kepada Allah, maka mereka akan menghabiskan waktu malam untuk akhirat, dan mereka akan menghabiskan waktu malam untuk Allah azza wa Jalla, sebagaimana yang Allah firmankan, bahwa orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah.
Salah satu hal yang sering dikatakan oleh ulama-ulama terdahulu dan bahkan ulama di masa kita, adalah jika kita ingin mengoreksi umat ini, jika kita benar-benar peduli dengan umat ini, dan benar-benar ingin mengubah umat ini, maka kita tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan hal yang mengubah generasi awal dari umat ini. Kita harus melihat sunnah dari Rasulullah SAW dan bagaimana para sahabat melakukannya. Dari situlah kita akan menemukan umat kita menjadi hidup.
Ada satu hal tentang para sahabat, tentang apa yang mereka punya dan kita kehilangan hal itu di zaman sekarang, adalah sifat ingin terus naik melewati batas minimum. Ibnu Abbas berkata tentang para sahabat, dia berkata, “Aku tidak melihat satu sahabat pun kecuali mereka mengambil sesuatu dari malam.” Artinya mereka shalat Qiyamul Lail (shalat malam).
Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan dari para pemuda adalah, “Imanku tidak terlalu bagus, aku punya iman yang bagus namun sekarang sudah mulai pudar.” Atau seringkali orang-orang yang baru mulai tekun belajar islam, mereka punya keimanan yang tinggi dan mereka melakukan semuanya dengan baik, kemudian datanglah waktu dimana mereka berkata, “Rasanya tidak sama seperti dulu lagi.” Atau seringkali para muallaf berkata, “Ketika pertama kali aku menjadi Muslim, itu merupakan pengalaman paling menakjubkan dalam hidupku, dan aku menginginkan pengalaman itu kembali.”
Salah satu pertanyaanku yang paling awal kepada orang-orang ini adalah, “Bagaimana hubunganmu dengan Allah? Bagaimana Qiyamul Lail (shalat malam) kalian? Kapan terakhir kali kau terbangun di tengah malam atau sepertiga malam terakhir untuk menyembah Tuhanmu?” Jawabannya biasanya adalah. “Aku tidak terlalu sering melakukannya. Aku hanya shalat wajib 5 waktu saja. Aku sudah bahagia bisa melakukan itu.”
Dan aku memberitahu mereka, “Dengarlah, jika kau memutuskan hubungan dengan Allah, bagaimana bisa kau lebih baik? Kau tidak bisa berharap tiba-tiba imanmu naik lagi dengan sendirinya. Itu takkan terjadi. Kau harus melangkah untuk menjadi Muslim yang lebih baik. Kau harus melangkah untuk mencapai tingkat keimanan itu.”
Berkenaan dengan Qiyamul Lail (shalat malam), salah satu nasihat yang sering kuberikan, jika kalian ingin shalat Qiyamul Lail, kalian cukup mencobanya. Aku tidak membicarakan tentang menghabiskan sepertiga malam terakhir untuk shalat atau setengah malam untuk shalat. Cukup bangun 10 menit sebelum Subuh, hanya 10 menit sebelum Subuh.
Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah Azza Wa Jalla turun di sepertiga malam terakhir ke langit terendah, dan Dia bertanya, “Siapa diantara hamba-hamba-Ku yang memohon ampunan-Ku sehingga Aku akan mengampuninya? Dan siapa diantara hamba-hamba-Ku yang mencari kasih sayang-Ku sehingga Aku akan memberi mereka kasih sayang? Siapa diantara hamba-hamba-Ku yang meminta kepada-Ku sehingga aku akan mengabulkannya?”
Sepertiga malam itu masih ada 10 menit sebelum Subuh. Jadi yang kuminta adalah cukup bangun 10 menit sebelum Subuh, bukan 1-2 jam sebelum Subuh, tetapi 10 menit sebelum Subuh. Dan cobalah shalat qiyamul lail, rasakan sifat spiritual yang menakjubkan ini yang telah diberikan Allah Azza wa Jalla kepada kita, rahmat yang telah diberikan Allah Azza wa Jalla kepada kita.
Ketika kalian bangun di malam hari, maka hal utama yang terjadi adalah kalian akan merasakan hati kalian berubah menjadi damai dan tenang, kalian akan merasakan hati kalian tidak seperti sebelumnya.
Banyak orang membicarakan Islam. Islam itu berarti damai dan sebagainya. Jika kalian ingin merasakan itu, bangunlah di sepertiga malam terakhir. Bangunlah untuk 10 menit dan kalian akan merasakan ketenangan dan kedamaian itu dalam diri kalian. [Syahida.com/ANW]
Sumber: Ceramah Sa’ad Tasleem
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.