Syahida.com – Diriwayatkan dari Mujadid, dia berkata:
“Pada hari kebangkitan didatangkan tiga orang, yaitu orang kaya, orang sakit dan hamba sahaya,” maka dikatakan kepada orang kaya:
“Apa yang membuatmu terhalang untuk beribadah kepada-Ku?”
Maka orang kaya itu berkata: “Wahai Tuhanku, engkau memberikan kepadaku harta yang banyak sehingga aku menjadi melampaui batas,” maka didatangkanlah Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam dalam kerajaannya, maka ditanyakan: “Apakah engkau lebih sibuk dari orang ini?”
Orang kaya itu berkata, “Tidak, dia lebih sibuk dariku.”
Allah berkata: “Tetapi orang ini tidak pernah terhalang oleh kekayaannya dalam beribadah kepada-Ku.”
Kemudian didatangkanlah orang yang sakit dan ditanya: “Apa yang membuatmu terhalang untuk beribadah kepada-Ku?”
Orang sakit itu berkata: “Aku disibukkan oleh sakit yang ada pada badanku,” maka didatangkanlah Nabi Ayyub ‘alaihissalaam dalam sakitnya, lalu Allah berkata: “Apakah sakitmu lebih berat dari orang ini?”
Orang sakit itu berkata: “Tidak, dia lebih berat sakitnya daripadaku.”
Allah berkata: “Tetapi orang ini tidak pernah terhalang dari beribadah kepada-Ku.”
Kemudian didatangkan hamba sahaya dan ditanyakan: “Apa yang menghalangimu untuk beribadah kepada-Ku?”
Hamba sahaya itu berkata: “Wahai Tuhanku, engkau menjadikan di atasku tuan-tuan yang menguasai aku.”
Maka didatangkanlah Nabi Yusuf ‘alaihissalaam pada saat dia menjadi seorang budak, dan ditanyakan: “Apakah engkau lebih tertekan dari orang ini?”
Hamba sahaya itu berkata: “Tidak, dia lebih tertekan.”
Allah berkata: “Tetapi dia tidak pernah terhalang untuk beribadah kepada-Ku.” [Syahida.com/ANW]
==
(Sumber: Kitab Ujian Berat Kaum Muslimin, Karya: Majdi Fathi As-Sayyid, Penerjemah: Ali bin Muhammad Abdul Aziiz, Penerbit: Rihlah Press)