Syahida.com – Pengaruh dosa terhadap kehidupan seseorang adakalanya memang membuat yang bersangkutan terhalang dari mendapatkannya secara nyata dan adakalanya terhalang dari mendapatkan berkah dan cahayanya.
Benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas r.a dalam salah satu atsarnya yang menyebutkan: “Sesungguhnya kebaikan itu mempunyai pengaruh cahaya pada wajah, cahaya dalam kalbu, keluasan dalam rizki, dan kecintaan dalam hati makhluk. Adapun sesungguhnya keburukan itu mempunyai pengaruh kegelapan pada wajah, kegelapan dalam kalbu, kesempitan dalam rizki, dan kebencian dalam kalbu makhluk.”
Salah seorang ulama mengatakan bahwa istilah anna’mah (kenikmatan) dengan nun yang difatahkan adalah hal yang sama-sama dimiliki, baik oleh manusia maupun oleh hewan. Adapun anni’mah (kesenangan) dengan nun yang dikasrahkan adalah suatu hal yang dapat dijadikan sarana untuk membantu seorang hamba guna melakukan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Membalas.
Sebagian orang ada yang angkuh dengan kesenangan yang dimilikinya, tidak menghargainya, dan bersikap sombong karenanya, serta tidak menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itulah, ia terhalang dari mendapatkan rizki, karena rizki itu tidaklah dicari, kecuali dari Allah SWT.
Ibnu Taimiyyah menceritakan bahwa Abul Qasim Al-Maghribi pernah mengatakan kepadanya: “Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang dapat mendekatkan diriku kepada Allah dan sebuah kitab sesudah Al Qur’an yang dapat kujadikan pegangan dalam ilmu Hadits, dan jalan manakah yang lebih utama untuk mencari rizki.”
Ibnu Taimiyyah menjawab: “Jalan yang paling utama untuk mencari rizki adalah bertawakkal kepada Tuhan Yang Tunggal lagi Esa serta menyerahkan urusan kepada-Nya.”
Perhatikan jawaban Ibnu Taimiyyah yang bijak lagi alim ini. Dia memandang bahwa tiada yang memberi rizki selain Allah dan tiada yang memberi karunia selain Dia. Oleh karena itu, hendaklah rizki ini dijadikan sebagai sarana untuk taat kepada-Nya.
Wahai saudara-saudara yang budiman, terhalang mendapatkan rizki merupakan pengaruh yang paling besar dari melakukan dosa dan maksiat. Allah SWT berfirman:
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raaf: 96)
Akan tetapi, mereka tidak mau beriman dan tidak mau menerima petunjuk. Oleh karena itulah, Allah menutup semua pintu keberkahan dan menghalangi mereka dari meraih kebaikan.
Akhirnya, mereka tidak mendapatkan kemuliaan dengan memiliki harta benda yang berlimpah banyaknya dan tiada kebaikan pada kenikmatan yang mereka bergelimang di dalamnya jika semuanya itu tidak digunakan untuk ketaatan kepada Allah SWT. [Syahida.com/ANW]
====
Sumber: Kitab Hidupkan Hatimu, Karya: Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni. Penerjemah: Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, LC., Penerbit: Irsyad Baitus Salam