Aqidah

Para Malaikat Pemikul Arsy Senantiasa Memuji Allah dan Memohon Ampunan Bagi Orang-Orang Mukmin

Advertisement

Syahida.com –

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ﴿٧

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٨

وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَن تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿٩

Ilustrasi. (Foto: urha.finolid.top)

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabb-nya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, (QS. Al Mu’min: 7) Ya Rabb  kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, (QS. Al Mu’min: 8) dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar”. (QS. Al Mu’min: 9)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan tentang Malaikat muqarrabiin yang empat, yang bertugas memikul ‘Arsy, juga para malaikat di sekeliling mereka di antara Malaikat yang memiliki kedudukan yang sangat dekat dengan Allah, bahwasanya mereka semua bertasbih dengan memuji Rabb mereka. Maksudnya, mereka menyandingkan antara tasbiih (peniadaan sifat kekurangan pada Allah) dan tahmiid (penetapan sifat-sifat terpuji bagi Allah).

Firman-Nya وَيُؤْمِنُونَ بِهِ “Dan mereka beriman kepada-Nya,” yakni tunduk kepada-Nya dan merendahkan diri di hadapan-Nya.

Juga disebutkan bahwa merekaيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا ”Memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman,” dari kalangan penduduk bumi. Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. Allah menakdirkan para Malaikat muqarrabiin itu untuk memanjatkan doa bagi orang-orang yang beriman tanpa sepengetahuan mereka. Bilamana demikian tabiat para Malaikat, yakni suka mendoakan orang-orang yang beriman tanpa sepengetahuan mereka yang didoakan, maka mereka pun suka mengamini doa seorang mukmin untuk saudaranya sesama mukmin tanpa sepengetahuan saudaranya yang didoakan itu. Sebagaimana disebutkan dalam Shahiih Muslim:

“Jika seorang mukmin berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, para Malaikat mengatakan, ‘Semoga Allah mengabulkan doamu dan bagimu seperti itu juga.’” 1

Syahr bin Hausyab berkata, “Para Malaikat pemikul ‘Arsy itu berjumlah delapan, yang empat mengucapkan, ‘Maha Suci Engkau ya Allah, kami memuji-Mu, bagi-Mu segala puji atas kesantunan-Mu setelah ilmu (pengetahuan)-Mu.’ Sedang empat yang lain mengatakan, ‘Maha Suci Engkau ya Allah, kami memuji-Mu, bagi-Mu segala puji atas maaf-Mu setelah kuasa-Mu.’ Karena itu, mereka mengatakan ketika memohon ampun untuk orang-orang yang beriman, رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا  “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu.” Yakni, rahmat-Mu melampaui dosa dan kesalahan mereka, dan ilmu-Mu meliputi seluruh perbuatan, ucapan, gerak-gerik dan diamnya mereka,فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ  “Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau.” 2 Yakni, maafkanlah orang-orang yang berbuat dosa apabila mereka bertaubat, menyerahkan diri, melepaskan diri dari dosa yang telah mereka lakukan dan mengikuti perintah yang Engkau berikan kepada mereka, yakni mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran, وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ “Dan peliharalah mereka dari siksaan Neraka yang menyala-nyala.” Yakni, jauhkanlah mereka dari adzab Neraka Jahim, karena ia adalah adzab yang teramat pedih dan menyakitkan.

Berikutnya, Malaikat itu berdoa,



رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ”Ya Rabb  kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua.”  Yakni, kumpulkanlah mereka, agar menjadi sejuk pandangan mereka sebab berkumpul di tempat-tempat kediaman yang saling berdekatan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (QS. At-Thuur: 21)

Yakni: Kami samakan kedudukan mereka semua agar menyejukkan pandangan mereka. Kami tidak mengurangi orang yang berkedudukan tinggi sehingga sama dengan yang rendah, melainkan Kami tinggikan kedudukan orang yang kurang amalannya sehingga Kami samakan ia dengan orang yang banyak amalannya. Hal ini sebagai wujud anugerah dan karunia dari Kami.

Sa’id bin Jubair berkata, “Apabila orang mukmin memasuki Surga, ia bertanya perihal ayahnya, anaknya dan saudaranya, di mana mereka? Lalu dikatakan, bahwa mereka tidak mencapai tingkatan amalmu. Ia berkata, “Sesungguhnya saya beramal itu untuk diri sendiri dan untuk mereka.’ Maka, mereka digabungkan dengannya dalam satu tingkatan.” Kemudian Sa’id bin Jubair membaca ayat berikut;

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 3

Mutharrif bin ‘Abdullah bin asy-Syikhkhir berkata, “Di antara hamba Allah yang paling tulus dalam memperhatikan kemaslahatan kaum mukminin adalah para Malaikat.” Kemudian ia membaca ayat رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ““Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka.”  Sampai akhir ayat. Sedang di antara hamba-Nya yang paling banyak berbuat curang dan berkhianat kepada kaum mukminin ialah syaitan-syaitan.” 4

Firman Allah; إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Tidak tercegah dan terkalahkan siapa pun. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. Dia Mahabijaksana dalam perkataan dan perbuatan-Nya, (yaitu) dalam takdir-Nya, baik yang bersifat syar’i maupun qadari.

Malaikat berdoa وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ “Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan.” Yakni, jagalah mereka dari melakukan kejahatan dan jaga pula dari balasannya jika mereka telah melakukannya. وَمَن تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ  “Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu,” yakni pada hari Kiamat, فَقَدْ رَحِمْتَهُ “Maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya,” yakni, Engkau telah mengasihinya dan menyelamatkannya dari hukuman,وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ  “Dan itulah kemenangan yang besar.” [Syahida.com/ANW]

—-

1 Muslim (IV/2094. [Muslim (No. 2732) Dari Abu Darda’ ]

2 Al-Baghwi (IV/93).

3 Ath-Thabari (XX/357)

4 Al-Qurthubi (XV/295)

=====

Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 8, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.