Syahida.com – Allah SWT menciptakan kita untuk suatu tujuan. Kita tidak diciptakan di dunia melainkan mempunyai tujuan, dan tujuan itu sangat jelas. Dan sebelum kita, Allah SWT telah menciptakan ciptaan yang lain dan mereka juga mempunyai tujuan. Mereka adalah bangsa jin dan Allah SWT menciptakan mereka ribuan tahun sebelum kita, dan Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an tentang mereka, “Dan untuk jin, Aku telah menciptakan mereka dari api.”
Untuk para jin, Allah memberikannya sifat tersendiri, mereka tidak seperti kita karena kita terbuat dari tanah (bumi), kita terbuat dari debu yang berada di bawah kaki kita, sedangkan para setan terbuat dari api. Dan sudah menjadi sifat mereka, bahwa mereka ganas, dan sudah menjadi sifat kita bahwa kita rendah hati.
Sebelum kita tercipta, sebelum Adam a.s tercipta, seperti yang kita ketahui bahwasanya iblis adalah salah satu dari jin. Iblis bukanlah malaikat, iblis bersama para jin. Dan apa yang terjadi di bumi, Allah telah menciptakan banyak jin, dan tidak ada manusia. Pada waktu itu para jin saling berkelahi satu sama lain, mereka pemberontak. Mereka adalah bangsa yang mempunyai sifat ganas, hanya karena hal-hal kecil mereka berkelahi dan membunuh satu sama lain. Dan sebenarnya Allah telah mengirimkan banyak utusan. Para utusan dari bangsa jin diantara mereka. Dan para utusan jin ini memberikan dakwah untuk menyembah Allah, menyuruh mereka untuk berlaku baik di bumi, dan bukannya mendengarkan para utusan ini, mereka malah membunuh para utusan tersebut.
Dan di antara mereka, ada yang paling taat, yang paling dekat dengan Allah, yang selalu mendengarkan para utusan yang ada di bumi, yang selalu menyembah Tuhan, jin yang selalu pada jalan yang lurus. Dan dia tidak pernah membantah para utusan. Dia adalah iblis, tapi pada saat itu dia adalah jin yang baik. Dan dia terus menerus menyembah Allah, menyembah Allah, menyembah Allah hingga pada masa itu para jin bisa pergi ke jagat raya. Bahkan pada hari ini, mereka dapat pergi ke ruang angkasa dan mereka dapat pergi ke jagat raya (luar angkasa), tapi pada masa itu para jin dapat pergi ke pintu gerbang, di sana ada pintu gerbang di akhir jagat raya kita dan pada permulaan dari langit kedua. Tapi pada masa itu, para jin dapat pergi ke pintu gerbang, di sana ada pintu gerbang di akhir jagat raya kita dan pada permulaan dari langit kedua.
Pada dasarnya kita berada di bumi ini, akhir dari jagat raya kita berada dalam satu langit. Pada dasarnya kita berada di bumi ini, akhir dari jagat raya kita berada dalam satu langit. Dan Allah telah menciptakannya demikian, seperti lapisan lingkaran dari bawang bombay, lapisan di atas lapisan, Allah telah menciptakan tujuh langit yang luas. Dan iblis mulai menyembah Allah hingga Allah memberikannya kedudukan. Kedudukannya adalah bahwa tidak hanya dia telah melampaui para jin di bumi.
Jin dapat terbang, jin dapat melayang di udara jika mereka mau, jin dapat menyelam ke dalam air. Mereka dapat hidup di dalam air. Jin tidak mempunyai batasan seperti manusia, jadi iblis mulai menyembah Allah, hingga Allah memberikannya kedudukan sehingga dia bisa terbang di atas langit pertama dan dia melintasi langit kedua. Kemudian dia terus menyembah Allah di sana. Dan dia menyembah Allah dengan para malaikat sekarang, tapi dia sedang mengejar sesuatu. Dia tidak melakukannya secara gratis, dia menginginkan sesuatu sebagai balasannya. Jadi dia ingin berkuasa, dia ingin secara perlahan menjadi politisi besar, maksudnya disukai oleh banyak orang, untuk menguasai para jin di bumi, jadi dia tak melakukannya secara gratis. Allah tahu kenapa dia melakukannya, Allah berfirman…”Baik, lakukanlah.. Seberapa jauh kau dapat melakukannya? Kau seharusnya beribadah untuk menjadi rendah hati.”
Kenapa kita beribadah? Untuk menjadi rendah hati. Siapapun yang rendah hati untuk Allah, Allah akan meninggikan derajatnya, inilah hukum Allah. Siapapun yang sombong, Allah akan menghantamnya ke tanah, inilah hukum Allah, ini bukan hukum buatan manusia, jadi jika kau ingin mempunyai derajat yang tinggi di kerajaan Allah, kau harus mengikuti hukum Allah.
Dan Iblis melanjutkan dan terus melanjutkan. Dia dapat pergi ke langit ketiga, keempat, kelima, keenam, hingga akhirnya dia sampai ke langit ketujuh, kemudian dia menjadi seperti Muqarrabin, malaikat yang paling dekat dengan Allah, dia berada di antara mereka. Kemudian dia mengajukan diri kepada Allah, dia berkata, “Ya Allah, jika saja kau mau mengirimku dengan sekumpulan malaikat kembali ke bumi, dan untuk bertarung dan membunuh semua jin yang pemberontak di bumi. Menghapus mereka dari muka bumi.” Allah mengabulkan permohonannya dan mengirimnya dengan malaikat, iblis adalah pemimpinnya pada saat ini, dari sekumpulan tentara ini. Mereka datang ke bumi dan di sana hanya ada jin di bumi, mereka membunuh semua jin pemberontak. Mereka membiarkan beberapa jin, beberapa jin yang tidak terlalu pemberontak dibiarkan. Sekarang mereka kembali setelah menang perang dan iblis berpikir, “Insya Allah, Insya Allah waktuku akan tiba, aku akan sampai ke sana, aku akan mencapainya.”
Dia berpikir bahwa Allah akan menjadikan khalifah di muka bumi, dia akan membuat seorang pemimpin di bumi, seseorang yang mewakili hukum Allah di bumi, “Dan setelah semua ibadahku, akulah seseorang yang pantas mendapatkannya. Setelah semua ibadahku, aku pasti mendapatkannya, aku harus mendapatkannya.” Dan itulah ketika Allah SWT memberikan ujian pada semuanya. Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku akan membuat seorang pemimpin di bumi”, malaikat yang dekat dengan Allah berkata, “Ya Allah, apakah Kau akan membuat seseorang di bumi, seperti halnya para jin telah membuat kerusakan di bumi, apakah Kau akan membuat sebuah makhluk baru, ya Allah kami sebagai malaikat memuji-Mu siang dan malam, kenapa Kau mau melakukan hal itu? Kami tak mengerti, bukannya kami menolak, tapi kami tidak mengerti.” Kemudian Allah berfirman, “Aku tahu sesuatu yang tidak kau tahu.”
Kemudian Allah SWT memberikan perintah kepada semua malaikat, dan perintah itu pada dasarnya adalah untuk membuat Adam a.s menjadi hidup, dan mereka semua bersujud kepada Adam a.s, kecuali Iblis. Iblis berpikir, “Yang benar saja. Makhluk ini? Ciptaan ini? Dia? Setelah semua tahun demi tahun aku beribadah? Ck..ck..ck.. Di bumi aku beribadah hingga bisa ke langit pertama, langit kedua, langit ketiga, langit keempat. Dan setelah segalanya? Inikah balasannya? Apakah aku tidak akan mendapatkan apa yang kuinginkan?” Allah membuatnya hingga ke langit tertinggi kemudian menjatuhkannya. Dia berpikir, “Aku tidak akan bersujud kepadanya.” Semuanya bersujud, kecuali iblis, dia adalah satu-satunya yang berdiri. “Aku lebih baik daripadanya”, dia berargumen. Dia tidak hanya mengatakan, “Aku tidak mau melakukan ini”, dia juga berkata, “Aku punya hak untuk tidak melakukannya. Aku lebih baik darinya, aku lebih pantas darinya, aku lebih pantas darinya.” Hanya dengan tiga kata, “Aku lebih pantas”, iblis terjatuh dari tempat tertinggi hingga ke tempat terendah. [Syahida.com/ANW]
Oleh: Sheikh Hassan Ali
===
Abdullah Ibnu Umar, mengatakan bahwa jin, keturunan Jaann, telah ada sekitar dua ribu tahun sebelum Adam. Mereka membuat kerusakan dan menumpahkan darah, karena itu Allah mengutus pasukan Malaikat yang mengusir mereka ke pulau-pulau terpencil. Ketika malaikat berkata, “Sementara kita memuliakan Engkau dengan pujian dan berterima kasih pada-Mu atas semua yang mereka persekutukan dengan-Mu dan kami menguduskan-Mu.” berarti kita selalu menyembah-Mu dan tidak satupun dari kami yang tidak mematuhi-Mu. Kami menyembah-Mu siang dan malam. Dan ketika Allah berfirman kepada para malaikat,”Aku tahu apa yang kalian tidak tahu”, berarti Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa Dia memiliki pengetahuan tentang tujuan penciptaan mereka dimana mereka tidak punya pengetahuan tentang itu. Dan Dia berfirman, “Aku akan mengutus seorang khalifah di bumi.”
Ibnu Abbas meriwayatkan, “Dan Dia menciptakan manusia dari tanah liat. Yang pertama mendiami bumi adalah jin. Mereka menyebabkan kerusakan, menumpahkan darah, dan saling membunuh. Ia melanjutkan. Allah mengutus Iblis kepada mereka dengan tentara malaikat. Mereka adalah kelompok suku yang disebut jin Iblis dan mereka menyebabkan pertumpahan darah di kalangan mereka sendiri dan akhirnya dibuang ke pulau-pulau di lautan dan gunung. Keberhasilan Iblis membuatnya sombong sehingga dia berkata: “Aku telah melakukan sesuatu yang tidak ada yang pernah bisa melakukan sebelumnya. Ia melanjutkan bahwa Tuhan menyadari Iblis berlaku sombong,. tetapi malaikat yang bersamanya tidak. “Allah berkata kepada orang-orang yang bersama dengan Iblis, “Aku akan mengutus seorang khalifah di bumi.” Kemudian malaikat berkata, “Apakah Kau akan mengutus seseorang yang akan menyebabkan gangguan dan kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, sementara kami memuliakan Engkau dan menyatakan bahwa hanya Engkau yang Maha Suci dan patut disembah sebagai Tuhan.” (Taberi, Tefsir, I,195-214, Tarih, I / 1,107-112)
Terjemah: Lampu Islam