Syahida.com –
“Katakanlah: “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik”. (Al-An’am [Surat ke-6] ayat 14)
Sesungguhnya masalah ini -masalah menjadikan Allah semata sebagai pelindung, dengan semua pengertian yang terkandung di dalam kalimat ini-, yakni menjadikan Allah semata sebagai Rabb dan Tuhan yang disembah, sehingga seorang hamba secara total hanya mengabdi kepada-Nya, yang terefleksikan dalam sikap patuh kepada kekuasaan-Nya dengan penuh ketaatan dan mengerjakan syi’ar-syi’ar ibadah hanya karena Dia semata, menjadikan Dia semata sebagai penolong untuk dimintai pertolongan dan perlindungan-Nya, dan menghadapkan diri kepada-Nya dalam menghadapi segala macam musibah dan cobaan.. Sesungguhnya masalah ini merupakan masalah aqidah yang paling inti.
Memurnikan loyalitas (wala’) kepada Allah dengan semua pengertiannya tersebut, inilah yang dinamakan Islam. Atau mempersekutukan Dia dengan yang lain dalam salah satu dari pengertiannya, dan inilah yang disebut kemusyrikan yang tidak dapat bertemu dengan Islam dalam hati seseorang.
Dalam ayat-ayat ini hakikat tersebut dinyatakan dengan ungkapan yang sangat tegas dan ketukan yang sangat mendalam. Inilah logika fitrah yang kuat dan dalam.. Kepada siapakah loyalitas itu diberikan dan kepada siapakah dimurnikan?
Lalu kepada siapa lagi jika bukan kepada yang menjadikan langit dan bumi yang telah menciptakan dan mengadakan keduanya? Kepada siapa jika bukan kepada Pemberi rezeki semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, yang memberi makan dan tidak diberi makan?
“Katakanlah: “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah?’….. (14)
Itulah sifat-sifatnya.. Logika manakah yang membolehkan seseorang menjadikan selain Allah sebagai pelindungnya? Padahal jika ia berlindung kepada-Nya Dia pasti menolong dan membantunya, karena Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, dan hanya kepunyaan Dia-lah kekuasaan di langit dan di bumi.
Jika seseorang berlindung kepada-Nya niscaya Dia akan memberi rezeki dan makan kepadanya, karena Allah-lah yang memberi rezeki dan yang memberi makan semua makhluk yang ada di langit dan dibumi. Maka kenapa berlindung kepada selain pemilik kekuasaan dan selain yang memberi rezeki? [Syahida.com/ANW]
–—
Sumber: Kitab Tafsir Fi-Zhilalil Qur’an Di Bawah Naungan Al Qur’an (Jilid 4), Karya: Sayyid Quthb, Penerjemah: M.Misbah, Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, Lc., Penerbit: Robbani Press
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.