Syahida.com –
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa.” (QS. Al-An‘Aam: 68-69).
Firman-Nya, { فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ } “Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain.” Yakni, hingga mereka membicarakan hal lain di luar pembicaraan sebelumnya yang berisikan pendustaan. { وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ } “Dan jika syaitan menjadikanmu lupa (akan larangan ini) “ Maksudnya, hendaklah setiap orang dari umat ini tidak duduk bersama para pendusta yang suka menyelewengkan ayat-ayat Allah dan meletakkannya tidak pada tempatnya. Jika seseorang duduk bersama mereka karena lupa, { فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ } “Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu setelah teringat (akan larangan itu).” Oleh karena itu sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Diangkat (dimaafkan) dari umatku (dosa karena) ketidaksengajaan, lupa dan apa yang terpaksa ia lakukan.” [HR. Ibnu Majah]
Ayat tersebut di atas semisal dengan firman-Nya,
“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. (QS. An-Nisaa’: 140) Jika kalian duduk bersama mereka dan kalian menyetujui mereka melakukan hal itu, berarti kalian sama saja dengan mereka dalam apa yang mereka lakukan.
Firman-Nya, { وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَيْءٍ } “Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka.” Jika kalian telah menjauhi mereka dan tidak duduk bersama mereka dalam pembicaraan tersebut, berarti kalian telah terbebas dari perbuatan dan dosa mereka.
{ وَلَـٰكِن ذِكْرَىٰ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ } “Akan tetapi (kewajiban mereka adalah) mengingatkan agar mereka bertakwa.” Yakni, tetapi Kami memerintahkan kalian agar berpaling dari mereka, hal itu sebagai peringatan bagi mereka atas apa yang mereka lakukan. Mudah-mudahan mereka menjauhi hal itu dan tidak kembali melakukannya. [Syahida.com/ANW]
==
Sumber: Kitab Tafsir Al-Azhar, Jilid 3, Karya: Prof. DR. Hamka, Penerbit: Gema Insani
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.