Syahida.com – Allah berfirman, “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Hud [11]: 114)
Mengenai tafsir ayat di atas, Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a bahwa seorang yang (karena tak mampu menahan nafsu) mencium seorang perempuan. Dia menemui Rasulullah SAW dan menceritakan musibah yang menimpanya itu. Kemudian diturunkanlah kepada Rasulullah ayat, “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Hud [11]: 114). Orang itu bertanya, “Apakah ini hanya untuk saya?” Rasulullah menjawab, “Bagi siapa pun dari umatku yang melakukannya.” 1
Abu Hurairah r.a mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimana menurut kalian, jika ada sungai di dekat pintu rumah salah seorang dari kalian, lantas dia mandi lima kali setiap harinya, apakah yang tersisa darinya? Para sahabat menjawab, Tidak ada daki yang tersisa sedikit pun. Beliau bersabda, “Demikianlah perumpamaan shalat lima (waktu) yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” 2
Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan shalat lima (waktu) seperti sungai yang mengalir deras di pintu rumah salah seorang dari kalian yang dia mandi di sana setiap hari lima kali.” 3
Abu Hurairah r.a menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan salah satu perkara yang difardhukan Allah, maka salah satu langkahnya menghapuskan kesalahan dan yang lain meninggikan derajat.” 4
Masih dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, para malaikat mendoakan salah seorang dari kalian selama dia masih di majlisnya, (mereka) berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah dia! Ya Allah, rahmatilah dia!’ selama dia tidak berhadats di situ. (Mereka juga mendoakan) salah seorang dari kalian yang mengerjakan shalat selama dia berada di dalam shalat.” 5
Dari Abu Hurairah r.a juga, Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kutunjukkan kepada kalian perkara yang dengannya Allah menghapuskan kesalahan dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu saja, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “Menyampaikan air wudhu ke tempat-tempat yang sulit, banyak langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah shalat; maka itulah ribath.”
Masih dari Abu Hurairah r.a juga, Rasulullah SAW bersabda, “Shalat lima waktu dan shalat Jumat ke shalat Jumat adalah penebus (dosa-dosa) di antaranya selama tidak melakukan dosa-dosa besar.” 6
Utsman bin Affan r.a pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada seorang muslim pun yang didatangi oleh shalat wajib, kemudian dia membaguskan wudhu, khusyuk, dan rukuknya, melainkan shalat itu menjadi kaffarat atas dosa-dosanya yang telah lalu selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang masa.” 7
Dari Utsman bin Affan r.a juga, dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang berwudhu, sehingga dia membaguskan wudhunya, lantas dia mengerjakan shalat, kecuali diampuni dosa-dosanya antara shalat itu dengan shalat berikutnya.” 8 [Syahida.com/ANW]
Catatan Kaki:
1 Al-Bukhari hadits No. 4687
2 Al-Lu’lu’ wal Marjan hadits No. 389
3 Muslim hadits No. 668
4 Muslim hadits No. 666
5 Muslim 1/459
6 Muslim hadits No. 233
7 Muslim hadits No. 228
8 Muslim hadits No. 227
(Sumber: Kitab Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu? Karya: Samir Al-Qarny bin Muhammad Riziq, Penerjemah: Imtihan Asy-Syafi’i Penerbit: Media Zikir)