Syahida.com – Yusuf a.s menyebutkan di mana Allah berfirman:
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”. (QS. Yusuf: 4)
Ayahnya menafsirkan mimpi itu, karena dia juga nabi Allah, dia langsung tahu bahwa sesuatu akan terjadi, bahwa Allah akan meninggikan derajat anak ini. Tapi sang ayah memilih berkata dengan cara yang berbeda kepada si anak (Yusuf a.s), “Berhati-hatilah, ada hal yang disebut iri hati, yang dapat menjangkiti bahkan orang yang terbaik di antara kalian. Sesuatu yang bernama iri hati, yang dapat menjangkiti bahkan orang terbaik di antara kalian. Jadi berhati-hatilah tentang apa yang akan kau beritahukan pada mereka. Jangan ceritakan hal ini kepada saudara-saudaramu.”
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia“.” (QS. Yusuf: 5)
Aku ingin berhenti sejenak dan membicarakan tentang Instagram, Facebook, dan profile picture-mu. Segala hal yang terjadi dalam hidupmu, kau memfotonya dan menguploadnya. Bukankah hal itu sering terjadi? Hati-hatilah! Orang-orang kesusahan dan menderita. Kenapa? Karena penyakit ‘ain (kedengkian) itu benar. Haditsnya mengatakan: “Kau mengundang orang-orang untuk mendengki kepadamu.”
Wallahi (demi Allah), aku sering melihat profil orang-orang, setiap kali makan, maka mereka mengganti fotonya. Kenapa? Karena dia makan ayam kalkun. Wow! “Kau makan ayam kalkun? Tapi aku makan lasagna ini! (Dan kau juga harus belajar cara mengucapkan lasagna)
“Dan aku juga makan ini dan itu, aku juga minum jus, aku minum ini, kesinilah aku pergi, ini hotelku, dan betapa indahnya ini, ini pakaian yang kubeli…” Setiap hal dan begitu sering, kau mendandani anakmu, dan kau mengupload fotonya, kau mendadani anakmu yang lain, dan kau menguploadnya.
Wallahi (demi Allah), ada pelajaran dibalik ini! Kembalilah ke Surat Yusuf. Ada dua waktu di mana kita belajar dari surat ini. Yang pertama adalah ketika para saudara Yusuf memasuki istana untuk mendapatkan makanan. Ayah mereka berkata, “Masuki secara terpisah.”
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لَا تَدْخُلُوا مِن بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍ
“Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain……” (QS. Yusuf: 67)
Dan salah satu alasan yang disebutkan dalam kitab tafsir, adalah “Agar mata orang-orang tidak melihat kalian semua, dan tidak mendengki terhadap kalian.” Itulah salah satu pelajaran yang kita pelajari.
Dan juga di sini, sang ayah berkata, “Jangan ceritakan mimpi ini kepada saudara-saudaramu.” Kenapa? “Agar mereka tidak berencana buruk terhadapmu.” Karena apa? Hal ini jelas, karena iri hati. Dan haditsnya jelas, “Sesungguhnya iri hati akan memakan amal baikmu sebagaimana api akan memakan kayu kering.” Kau harus tahu ini.
Jadi saudara/saudari, pikirkan sejenak sebelum kau mengupload fotomu, dan sebelum kau mengupload makananmu, dan yang lainnya. Aku tidak mengatakan bahwa kau harus sepenuhnya menarik diri dari teknologi, tapi apa yang ingin kusampaikan adalah: Pergunakanlah sebaik mungkin. Gunakanlah sebaik mungkin, tapi jangan gunakan untuk menghancurkan dirimu sendiri. Kau terkadang boleh memberitahu orang lain tentang kebaikan yang kau rasakan, tapi tidak harus semuanya diberitahu. Karena sebenarnya, kau mengirim 1, 2, 3, sampai 10 foto, sementara sebagian orang yang melihatnya telah menginginkan itu di sepanjang hidup mereka, berusaha menggapainya, sedangkan kau mendapatkannya dengan begitu mudah. Apakah kau pikir mereka akan biasa saja melihatnya? Akan datang suatu saat dalam hidup mereka di mana perasaan mereka mulai berubah terhadapmu. “Lihatlah orang ini, dia hidup dalam surga dunia.” Dan mereka tidak tahu masalah yang kau miliki di dunia ini.
Aku tidak menyarankannya (mengupload hal buruk -red), tapi bayangkan jika kita mengupload foto-foto tentang hal buruk yang terjadi dalam hidup kita di sepanjang waktu, maka kita akan hidup dalam duka dan kesedihan. Tapi secara alami, manusia ingin memiliki gambaran yang baik tentang dirinya, dia ingin mengupload gambar yang baik, setiap orang begitu.
Jadi tidak ada salahnya mengupload foto yang baik itu, tapi tidak harus mengupload sampai mendetil hal-hal yang terjadi dalam hidupmu. Hal itu cukup hanya antara kau, dan sanak famili yang men-share-nya, dan terkadang jika kau sangat menginginkannya, mungkin kau bisa men-share-nya hanya dengan segelintir kecil orang yang kau pilih.
Semoga Allah SWT memberikan kita pelajaran yang indah dan berharga. Dengarlah, kita membicarakan tentang Surat Yusuf, dan kita mulai membicarakan hal-hal yang indah, dan berhati-hatilah dengan siapa kau men-share-nya. Tidak setiap orang akan ikhlas, bahkan orang-orang yang ikhlas terkadang hal itu dapat memasuki hati mereka setelah beberapa waktu, dan hal itu bisa berpengaruh padamu.
Jadi jika kau melihat apa yang terjadi, iri hati telah menyelimuti saudara-saudara Yusuf, meskipun mereka adalah putra-putra nabi. [Syahida.com/ANW]
====
Sumber: Mufti Menk