Syahida.com – Dalam “Al-Bidayah”, Ibnu Katsir menulis, “Umar bin Abdul Aziz shalat Id bersama dengan sejumlah rakyatnya. Selesai shalat, beliau pulang ke rumahnya. Orang-orang menawari beliau kendaraan. Beliau menolaknya seraya berkata, ‘Jauhkan ia dariku, karena aku hanyalah seorang lelaki dari golongan orang-orang muslim’”. Ketika melintasi kuburan, beliau menoleh ke arahnya dan berkata, “Salam bagi kalian, wahai perkampungan kaum mukmin.”
Setelah itu beliau berkata, “Ya Allah, adalah di antara penduduk kubur ini yang masih mempunyai pipi merona? Adakah d antara mereka yang mempunyai mata bercelak?”. Beliau memandang tajam ke arah orang-orang, menteri, dan gubernur di sekelilingnya sambil berkata, “Mengapa mereka tidak terlihat makan bersama orang-orang yang makan? Dan mengapa mereka tidak terlihat minum bersama orang lain? Mengapa mereka tidak merasakan keindahan rumah dan gedung-gedung itu?”. Dengan suara lantang beliau berteriak ke arah kuburan, ‘Wahai kematian, apa yang engkau lakukan kepada kekasih-kekasih kami? Wahai kematian, apa yang engkau lakukan terhadap teman-teman kami?’. Kemudian beliau bertanya kepada orang yang bersamanya, ‘Tahukah kalian apa yang dinamakan kematian?’.
Mereka menjawab, ‘Tidak’.
Beliau berkata sambil menangis sejadi-jadinya, ‘Engkau dianugerahi Allah dua mata, lengkap dengan dua bola mata di dalamnya. Engkau juga diciptakan-Nya bisa menggerakkan dua telapak tanganmu dari kedua hastamu, kedua hasta dari dua lengan, kedua telapak kaki dari kedua betis, dan kedua betis dari kedua lutut’.
Beliau adalah lelaki agung yang sangat bertakwa kepada Allah dan percaya dengan janji-Nya, maka Allah memuliakannya dengan menjadikannya orang yang bisa menikmati kebahagiaan dan ketenangan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Setiap kali namanya disebut, maka ketika itu pula kita mengingat akan jasa-jasa dan keilmuannya.
Oleh karena itu, ketika kematian hampir menjemputnya pada hari raya Idul Fitri, ketika orang-orang keluar rumah dengan baju baru, ia tidak mengenakannya. Orang-orang bertanya, “Apa yang terjadi dengan Engkau?”.
“Aku melihat liang kuburku di hari ini, dan aku merasa akan bertemu dengan Allah Tuhanku sekarang”. Jawab beliau.
Sewaktu istri beliau masuk ke dalam kamar dan orang-orang sedang melaksanakan shalat Id, ia bertanya, “Apa yang engkau lihat, suamiku?”.
Beliau menjawab, “Tolong keluarlah dari rumah ini. Lihatlah ada apa di luar sana. Karena aku merasa ada rombongan yang datang, rombongan yang sepertinya bukan manusia maupun jin.”
Para ulama menafsirkan rombongan tersebut adalah para malaikat. Ketika istri beliau keluar rumah, Allah mencabut nyawa Umar bin Abdul Aziz, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau. [Syahida.com/ ANW]
===
Sumber: Kitab Jangan Takut Hadapi Hidup, Karya: Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarny, Penerjemah: Masrukhin, Penerbit: Cakrawala Publishing