Al-Quran

Beribadah Kepada Allah Lebih Baik Pahalanya dan Lebih Baik untuk Menjadi Harapan, daripada Harta dan Anak-Anak

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: ppmrindonesia.wordpress.com)

Syahida.com – Allah SWT berfirman, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al Kahfi: 46)

Firman-Nya, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.” Seperti firman-Nya,

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14). Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.” (QS. At-Taghaabun: 15). Maksudnya, menghadapkan diri kepada-Nya dan fokus untuk beribadah kepada-Nya itu lebih baik bagimu daripada kamu menyibukkan diri dengan mereka, larut dalam keterikatan dengan mereka, dan belas kasihan yang berlebihan terhadap mereka. Oleh karena itu, di surat ini Allah berfirman, “Tetapi amal kebajikan yang terus-menerus (al-baaqiyaatush shaalihaat) adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”

Ibnu ‘Abbas r.a, Sa’id bin Jubair, dan ulama Salaf lainnya mengatakan, al-baaqiyaatush shaalihaat (amal kebajikan yang terus-menerus) adalah shalat lima waktu. ‘Atha bin Abi Rabbah dan Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas r.a mengatakan, al-baaqiyaatush shaalihaat adalah kalimat subhanallaah, alhamdulillaah, laa ilaaha ilallaah, dan Allaahu akbar. Demikian pula saat Amirul Mukminin, ‘Utsman bin ‘Affan ditanya tentang apa itu , al-baaqiyaatush shaalihaat? Ia menjawab, “Yaitu, laa ilaaha ilallaah, subhanallaah, alhamdulillaah, allaahu akbar, dan laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhiim.” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Imam Ahmad meriwayatkan dari maula (mantan) hamba sahaya Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda:

“Alangkah dahsyatnya, alangkah dahsyatnya lima perkara ini, betapa beratnya (lima hal ini) dalam timbangan (amal), (yakni) Laa ilaaha ilallaah, Allaahu akbar, Subhaanallaah, Alhamdulillaah, dan anak yang shalih yang diwafatkan lantas orang tuanya sabar sambil mengharapkan pahalanya.” -dan Rasulullah bersabda- “Alangkah dahsyatnya, alangkah dahsyatnya lima (perkara ini). Siapa yang menemui Allah dalam keadaan yakin terhadap (lima perkara) tersebut, maka ia masuk Surga, (yakni) beriman kepada Allah dan hari Akhir, Surga dan Neraka, kebangkitan setelah kematian, dan kepada perhitungan amal (hisab).”

Mengenai firman-Nya, “Tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu ‘Abbas r.a, “Ia adalah dzikir kepada Allah, ucapan Laa ilaaha ilallaah, Allaahu Akbar, Subhaanallaah, Alhamdulillaah, Tabaarakallaah, Laa haula walaa quwwata illaa billaah, dan Astaghfirullaah. Juga shalawat kepada Rasulullah, puasa, shalat, haji, shadaqah, memerdekakan budak, jihad, silaturrahim, dan seluruh amal kebajikan adalah al-baaqiyaatush shaalihaat yang akan senantiasa menyertai orang yang mengamalkannya terus-menerus selama-lamanya.” Al-‘Aufi mengatakan dari Ibnu ‘Abbas r.a, ‘Ia adalah perkataan yang baik.” Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengatakan, “Ia adalah seluruh amal kebajikan.” Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. [Syahida.com/ANW]

==



Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 5, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.