Syahida.com –
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ ﴿١٣٢﴾
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaahaa: 132)
Firman-Nya, “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya.” Maksudnya selamatkanlah mereka dari adzab Allah dengan mengerjakan shalat, dan bersabarlah engkau dalam mengerjakannya. Sebagaimana firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka.” (QS. At-Tahriim: 6).
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari bapaknya, ia (Aslam) berkata, “Saya dan Yarfa’ bermalam di rumah ‘Umar bin al-Khaththab r.a. Dia memiliki waktu khusus pada malam hari yang digunakan untuk shalat. Barangkali dia tidak bangun (karena kami menginap di rumahnya malam ini). Maka kami berkata, ‘Dia tidak bangun pada malam ini sebagaimana biasanya. Jika terbangun biasanya ia membangunkan keluarganya juga. Dan membaca ayat, “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya.”
Firman-Nya, “Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu.” Maksudnya jika engkau mengerjakan shalat, maka rizki akan datang kepadamu dari arah yang tidak engkau duga. Sebagaimana firman Allah SWT, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaaq: 2-3). Allah SWT berfirman, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” -hingga firman-Nya- “Sungguh Allah, Dia-lah pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56-58). Oleh karena itu Allah berfirman, “Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu.”
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak Adam fokuskan dirimu sepenuhnya untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan (bathin) dan Aku cukupi kebutuhanmu. Jika kamu tidak melakukannya, maka Aku penuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak mencukupi kebutuhanmu.”
Diriwayatkan juga dari Zaid bin Tsabit, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan yang dikehendakinya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan menjadikan kefakirannya di depan kedua matanya, serta dunia tidak datang kepadanya kecuali sekedar yang telah ditetapkan baginya. Dan siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan yang dikehendakinya, maka Allah menghimpun urusannya dan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya, serta dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk.”
Firman-Nya, “Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” Maksudnya kesudahan yang baik di dunia dan akhirat. Yaitu Surga bagi orang yang bertakwa kepada Allah. Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Malam (ini) aku bermimpi seakan-akan kita berada di rumah ‘Uqbah bin Rafi’ dan kita diberi kurma masak Ibnu Thab (salah satu penduduk Madinah). Lalu aku mentakwilkan mimpi itu bahwa akibat (yang baik) itu bagi kita di dunia dan kejayaan, serta bahwa agama kita benar-benar telah sempurna.” [Syahida.com/ANW].
==
Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 5, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir