Syahida.com – Selagi setiap pagi dan petang hasrat seorang hamba hanya tertuju kepada Allah semata, maka Allah akan menanggung semua kebutuhannya, menanggung semua keinginannya, mengosongkan hatinya lalu mengisinya dengan kecintaan kepada-Nya, menjadikan lidahnya berdzikir dan anggota tubuhnya taat kepada-Nya.
Jika pagi dan petang hasratnya tertuju ke dunia, maka Allah membebankan kegundahan dan kesusahan dunia kepadanya, mengabaikan dirinya, menyibukkan hatinya untuk mencintai makhluk, menjadikan lidahnya menyebut-nyebut mereka, menjadikan anggota tubuhnya tunduk dan taat kepada mereka, dia mencakar seperti binatang buas yang suka mencakar karena mengabdi kepada orang lain, atau dia seperti alat peniup api yang menggelembung untuk kepentingan orang lain.
Siapa pun yang berpaling dari ubudiyah kepada Allah, dari kecintaan dan ketaatan kepada-Nya, maka dia diuji dengan penyembahan kepada makhluk dan pengabdian kepada mereka. Firman Allah SWT:
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَـٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ﴿٣٦
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Yang maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adalah baginya syetan (yang menyesatkan), maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36).
Sufyan bin Uyainah berkata, “Kalian tidak bisa melakukan hal-hal yang tenar seperti yang dilakukan bangsa Arab, kecuali kalian mengamalkan isi Al Qur’an.”
Ada yang bertanya, “Lalu di mana letak ayat Al Qur’an yang sama dengan pepatah ini: “Berikanlah korma kepada saudaramu. Jika dia menolak, maka berilah ia bara api?”
Sufyan bin Uyainah menjawab, “Hal itu ada dalam firman Allah, “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Yang Maha Pemurah (Al Qur’an)…..”[Syahida.com/ANW]
==
Sumber: Kitab Mendulang Faidah dari Lautan Ilmu, Karya; Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Penerjemah: Kathur Suhardi, Penerbit: Pustaka Al-Kautsar