Pengembangan Diri

Media Sosial Dapat Membuat Orang Depresi. Ini 6 Sunnah Nabi SAW untuk Atasi Kesepian dan Depresi

Advertisement

Ilustrasi.

Syahida.com – “Media sosial membuat orang depresi”, setidaknya itulah yang dikatakan oleh para peneliti terkemuka kepada kita. Terlepas dari kenyataan bahwa kita selalu dikelilingi oleh ribuan teman online di Facebook, orang-orang telah merasakan kesepian dari yang pernah ada sebelumnya. Jaringan yang dirancang untuk membawa kita dalam kebersamaan, telah mulai membuat kita menjauh dari kehidupan nyata.
Sudah saatnya kita menghadapi masalah kesehatan mental semacam ini dan tempat manalagi untuk mencari solusi terbaik, selain dari ajaran Rasulullah SAW.

1. Menghadiri Shalat Berjamaah
Sebagai Muslim, kita disunahkan untuk keluar dari rumah dan datang ke Masjid sesering mungkin, paling tidak sekali dalam seminggu. Terlepas dari pahala yang kita dapatkan saat mengamalkannya, hal semacam ini tidak diragukan lagi meningkatkan hubungan sosial dan rasa memiliki di masyarakat.
Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah 27 derajat lebih utama daripada shalat sendirian.” (HR. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i-At-Targhib).

2. Saling Memberi Salam Satu Sama Lain
Jika shalat berjamaah tidak cukup, Nabi SAW juga selalu mengingatkan kita untuk memberi salam satu sama lain, entah kepada orang yang kita kenal, atau orang yang tak kita kenal. Rasulullah SAW juga mendorong kita untuk saling menyapa dengan senyuman di wajah kita, karena hal itu akan dicatat sebagai amal sholeh.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ada seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai islam bagaimana yang baik. Beliau menjawab, “Memberikan makan (pada orang yang membutuhkan), serta mengucapkan salam pada orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.” (HR. Bukhari no. 6236).

3. Tanyakan Kabar Orang Lain
Setelah saling menyapa, saling memberi salam, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah bertanya bagaimana kabar orang lain. Ini adalah Sunnah yang terabaikan, yang benar-benar dapat memastikan bahwa orang-orang merasa bernilai dalam masyarakat dan merasa dihargai.
Dalam satu kejadian terkenal, Nabi SAW bertanya tentang kabar seorang pengurus masjid yang sederhana, yang akhirnya diketahui bahwa dia telah meninggal dunia dan tanpa ada seorangpun yang memberitahu Rasulullah SAW. Menerima berita ini, Rasulullah SAW menjadi marah. “Mengapa tidak ada yang memberitahuku?” ujar beliau, sebelum akhirnya beliau pergi untuk mendoakan di makamnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Beliau berkisah tentang seorang wanita yang biasa membersihkan masjid (di masa Nabi).Nabi shallallahu’alaihiwasallam, menanyakan tentang kabar wanita itu, para sahabat menjawab, “Ia telah meninggal.”
”Mengapa kalian tidak mengabariku?” Tanya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam kepada sahabatnya.
Para sahabat mengira, bahwa pekerjaannya tersebut tidak terlalu terpandang.
“Tunjukkan aku makamnya” Pinta Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Merekapun menunjukkan makam wanita tersebut, kemudian beliau mensholatkannya” (Muttafaqun ‘ alaihi).

4. Membuat Orang Merasa Dicintai
Nabi SAW mendorong orang-orang yang saling mencintai untuk mengungkapkan cintanya, entah dengan mengatakan kepada saudaranya bahwa engkau mencintainya karena Allah, mengucapkan sepatah kata atau bahkan memberi hadiah.
Akhlaq untuk membuat orang lain merasa istimewa sebenarnya begitu melekat pada kepribadian Nabi SAW, bahwa banyak para sahabat yakin bahwa dirinyalah yang paling dekat dan paling dicintai dari seluruh sahabat lainnya bagi diri Rasulullah SAW.

5. Mengunjungi Satu Sama Lain
Nabi SAW mendorong kita untuk saling berkunjung dan memperlakukan tamu kami dengan baik. Sebenarnya, Rasulullah SAW memberitahu kita bahwa Allah secara eksplisit mencintai seorang hamba-Nya karena tindakannya mengunjungi saudaranya adalah karena Allah SWT, dan tanpa mengharapkan apapun dari saudaranya.

6. Menemani Saat di masa Sulit
Pentingnya untuk saling mengunjungi satu sama lain adalah sangat ditekankan bahkan lebih ditekankan ketika teman kita sakit atau mengalami kesulitan. Tidak diragukan lagi dalam keadaan seperti itu, seseorang lebih rentan terhadap perasaan depresi dan kesedihan dan Nabi SAW tahu pentingnya seseorang untuk ditemani
Rasulullah SAW memberitahukan kita bahwa saat kita mengunjungi saudara atau saudari kita di saat sakit, kita akan menemukan Allah berserta mereka. Dan bila kita hanya bisa menghibur saudara kita pada saat bencana atau karena kehilangan orang yang dicintai, Allah akan mengenakan pakaian yang terhormat pada hari kiamat.



Tidak diragukan lagi, kesehatan mental adalah masalah serius dan ada banyak perawatan yang tersedia, namun bagi mereka yang berjuang dengan depresi, kesepian dan perasaan pengucilan sosial, kami berdoa agar tips singkat dari onepathnetwork  ini tidak hanya akan membantu Anda tapi orang-orang di sekitar Anda mengurangi perasaan tersebut dan memastikan bahwa setiap orang di sekitar kita merasa bernilai dan dihargai. [Syahida.com / ANW]

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

5 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

5 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

5 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

5 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.